Apr 3, 2006

Tentang pembantu yang ke .....

Sosoknya tidak terlalu diperhitungkan. Tapi sangat diperlukan. Begitu kira-kira ungkapan untuk seorang pembantu. Ada dilema bagi Ibu bekerja jika pekerjaan ditinggal asap dapur kurang tebal, jika tetap bekerja anak dan pekerjaan rumah tangga rumah tangga kocar kacir. Itu yang kurasa saat ini setelah si pengasuh mengundurkan diri karena permintaan naik gajinya tidak dikabulkan. Bagaimana mungkin dikabulkan baru kerja 2 bulan dah minta naik gaji. Awal perjanjian datang jam 6:30 pulang jam 16:00 tidak pernah ditepatinya. Pulang sesukanya kadang jam 15:00 kadang 12:30 apalagi jika ada ibu dirumah tuh orang langsung buat kesepakatan sendiri bahwa dia akan pulang jam 14:30. Hebat kan... belum lagi sambil mengasuh dia mengerjakan orderan dari orang lain, merajut taplak. Meja TV dan perabotan masih berdebu, kulkas bau aneh dibiarkan saja. Pakaian yang selesai dijemur dibiarkan saja teronggok sampai Eti yang menyetrika pakaian datang. No Way !! pekerjaan tidak memuaskan silakan cari kerja ditempat lain.

Esoknya lewat tukang strika ini dapat pembantu baru namanya Eva, masih muda dan sudah menikah. Tentunya tidak bisa tinggal menginap. Sesuai kesepakatan juga datang pagi pulang sore. Klop dia setuju saya OK gaji tidak masalah cocoklah. Tepat tanggal 1 April datang jam 6:50 bersepeda dan dengan ramahnya menyapa kami sekeluarga. Silakan bekerja ....
Sorenya sepulang kerja ku lihat semua baik-baik saja. sambil melipat pakaian Ev ngobrol tentang suaminya, majikan lama, adik adiknya dan dia menawarkan salah seorang adiknya untuk menggantikan dirinya dan bisa menginap dirumah. Saya setuju sekali kalau memang adinya bisa ya secepatnya saja.....

Sesuai perjanjian juga bahwa hari minggu dia tidak datang. Semua pekerjaan memasak, nyuci piring ,ngepel dll kami kerjakan gotong royong. Fikri dan Fira sudah bisa membantu menyapu dan cuci piring. Abang mencuci pakaian dan memandikan Faiz. Jam 9:30 saya dan abang ke pasar (terpaksa siang krn PRT dulu) dari pasar untuk melengkapi kebutuhan mingguan dan bulanan (maklum awal bulan). Minggu ini berlalu dengan ...seperti biasa selalu dibuat menyenangkan.

Senin pagi semua sibuk. Anak-anak sudah terbiasa menyiapkan kebutuhannya sendiri, dasi, topi, pianika, sisir rambut dan sarapan tidak perlu dibantu lagi hanya tinggal diingatkan saja. Sarapan disiapkan berupa susu dan cereal saja, makanan untuk Faiz telur puyuh dan abon. Sayurnya biar si 'kakak' saja yang buat. Jam tujuh kurang 10 menit dia belum datang. Setelah meningglakan pesan apa yang akan dimasak, saya berangkat bersama anak-anak. Abang masih menunggu Eva oh untung masih ada Inyik disini. Jam 7:45 saya sms pulang tenyata Eva belum datang. Yaa ampuuun apa sudah minta berhenti pula kau ...................................

No comments: