Apr 17, 2006

Balada Seratus Ribu

Tiap awal bulan biasanya aku ke Bank untuk beberapa transaksi transfer, setor atau bayar kartu kredit. Pagi ini disela jam kantor aku ke Bank Mandiri, BNI dan Bank Muamalat indonesia yg kebetulan satu gedung Bank Center. Aku tertarik pada program Share (baca: Sar'i) yg ditawarkan. Itu simpel sekali dengan menyetor uang Rp 125.000, dan mengisi aplikasi pendaftaran udah! Di program itu sistim phone banking, transfer antar bank berbeda (jika tergabung pada atm bersama) melalui ATM. Aplikasi selesai ditanda tangani , aku serahkan uang Rp 125.000 ke teller lalu ku dapat 3 buah kartu : ATM, PIN & TIN (mirip pembelian kartu perdana). Sesaat aku masih berbincang-bincang dengan CS BMI masalah kerjasama koperasi dll. Tiba-tiba Teller yang bernama Mia mendekati ku dan minta maaf kalau uang yg kusetorkan ternyata Rp 35.000 yg terdiri dari pecahan 10.000 merah keunguan bergambar Sultan Mahmud badaruddin, Rp 20.000 Ki Hajar dewantara dan 5 .000 bergambar penenun Pandai sikek. Aku tercenung ragu-ragu lalu membuka dompet. Panik! didompet tidak ada uang Rp 100.000 padahal aku yakin bawa uang pecahan seratus ribu 1 lembar. Duh malunya mukaku memanas ,bagaimana ini?, sambil minta maaf hampir saja transaksi dibatalkan, aku teringat bukankah uang 100.000 tadi sudah ditukar menjadi 10.000 an dan 1000 yg ku simpan dikantong.


Kami kedatangan tamu abang ipar bersama istri dan anaknya. Setelah bincang-bincang Suami pergi dengan abangnya keluar bersepeda motor. Tinggallah kami, saya dan istri abang ipar duduk dengan santai di lantai teras. Bercerita tentang harga-harga dan perekonomian keluarganya yg guncang setelah suaminya di PHK (pensiun muda). kakak bercerita suatu hari sepulang kuliah kakak mampir di pasar untuk membeli cabe. Uang dikantong tinggal 1 lembar yg akan dicukupkan sampai akhir bulan yaitu Rp 100.000. Karena uangnya 100.000 oleh penjual cabe tidak ada kembalian kakak lalu disarankan belanja yg lain dulu. Niatnya hanya beli cabe tapi krn tidak ada kembalian kakak beli daging Rp 10.000 (1/4 kg) untuk dibuat sop. Setelah daging diterima kakak masih menunggu kembalian. Tapi kok penjualnya acuh saja. Kakak menanyakan kembaliannya. Alih alih menerima kembalia kakak malah dituduh mengada-ada alias menipu. Kontan kakak naik darah lalu adu mulut dengan penjual daging. Kakak memanggil penjual cabe yg berjualan tak jauh dari lapak daging dan minta kesaksiannya. Si penjual cabe membenarkan masalah uang 100.000 tsb dan beberapa pedagang lain mencoba mendamaikan dan meminta si penjual daging memberikan kembalian uang kakak. Sambil menggerutu penjual daging melemparkan uang kembalian Rp 90.000 kemeja didepan kakak sambil berkata:
" Enak benar, udah dapat daging dapat uang lagi "
Karuan kakak jadi histeris dan melemparkan bungkusan daging itu ke muka penjual dan berteriak " Makan lah pitih haram tu dek Ang !!!!!!!!!!"...........................................


Ketika ada waktu lowong hari Jumat seminggu lalu aku ke ruangan Ridwan teman sekantor minta diajari HTML dan Setting bog ku supaya cantik. ,Dari penjelasannya soal HTML aku malah bingung lalu menunjukkan Blog ku ke dia. Ternyata dia belum tahu mengenai Web Log tapi dia sudah mendesign Web site sekolah dan punya pribadinya ( padahal sama aja). Katanya blog ku sudah bagus ( iya aku kan pakai fasilitas yg ada). yg aku mau ditambahin galeri yg berisi foto-foto , profil masing anak dll, Kemudian aku perlihatkan blognya Bayu Gawtama ada tulisan bergerak berisi hadis-hadis lalu blognya Kel Z ulkarnain foto/gambar yg tidak ada kotaknya ( abis gatek sih) ridwan coba bantu masukin gambar adenium berhasil! itulah gambar pertama Bunga adenium posting yg berjudul Hobby. Cerita beralih ke Adenium sejenak Html dilupakan. ternyata adiknya jual bunga adenium tinggi 20 cm seharga 15.000,- Aku beli 1 teman yg lain juga pesan. Saat transaksi aku bayar 15.000 sambila terus nyerocos soal blog ku yg baru dikomentari 1 orang bernama inaKL. Ridwan senyum-senyum sambil berucap
"Gak salah nih..."
Aku terus saja bicara soal blog gak tanggap. Ridwan berucap terimakasih sambil tersenyum dan mengibar-ngibarkan uang tsb di depan mataku. Belum juga aku tanggapi ( kupikir dia terlalu senang krn bunganya laku)
"Gak nyesal? masuk kantong gak bisa keluar lagi "
Baru ku sadari ternyata warnanya merah bergambar Soekarno Hatta alias Rp 100.000,-
!!!!!!!!!!!!!???????!!!!!!!!!!!!!!!


Sabtu sore rumah berantakan. Di depan TV berserakan mainan anak-anak. Dikolong meja bekas makanan dan tumpahan susu. Kekamar strika kain menumpuk. Kekesalan ku menjadi jadi karena ku dapati tak seorangpun dirumah. Semua mulai ku benahi dan tidak memasak hari ini. Selesai beres-beres aku keluar melihat suasana. Kudapati keponakan Abang sedang merengek minta dibelikan HP pd Ultahnya yg ke 17 Juni depan.Suami ku iya-iya kan dan meminta Dian sang ponakan agar bel;ajar giat, membantu ortu dan jangan ngebut naik motor.
Dian mangut-mangut dan minta HP yg ada cameranya. Setelah bincang-bincang mengenai kegiatan sekolahnya Dian pamit pulang. tak lupa suamiku menyelipkan uang 10.000 ketangannya. Sebelum menstater motor Dian membuka gulungan uang tsb dan bersorak
" Makasih Paaaaak" sambil tertawa senang
Tinggal kami terlongo ternyata itu uang 100.000
Diaaaaaaaaan !!!!!!!!!!!???????????!!!!!!!!!!!!!!!!!!

No comments: