Aug 25, 2007

Menjelang Ramadhan

Gak sampai sebulan Ramadhan akan datang kembali. Saatnya pencucian dosa-dosa dan peningkatan pahala-pahala. Tentu menjelang Ramadhan masuk segala hal yang akan mengotori Ramadhan harus "dicuci". Bukan dalam bentuk mencuci badan dari ujung kepala sampai ujung kaki ditambahi bunga-bungaan , berendam ke sungai atau bak mandi . Apalagi bagi remaja pergi "balimau kasai" kata orang Riau, bukannya mencuci diri tapi nambahi daftar dosa.
Sebenarnya aku punya sodara dari pihak mama atau pihak papa di Pekanbaru. Tapi aku kurang silahturahmi dengan mereka. Dulu waktu kecil sering berlibur ke rumah mereka. Tapi setelah aku menetap jadi warga Pekanbaru, aku jadi jarang mengunjungi mereka begitu sebaliknya mereka pun tak pernah mengunjungi kami. Jika ada hajatan entah itu Aqigah, punya bayi, aku tidak pernah diundang atau sebaliknya. Aneh persaudaraan kami. Berkali-kali juga mamaku menyarankan agar berkunjung... dengan alasan kesibukan, dari Ramadhan ke Ramadhan belum juga dijalankan. Sampai kemarin sore karena mama datang dari Bukittinggi. Beliau ngotot ngajakin ke rumah nenek satu satunya yang masih hidup. ( Adik inyik dari pihak mama) Mama menyebutnya Etek = Tante/bibi/bu lik aku memanggil nenek, lalu F3 memanggilnya nek buyut? (karena tidak pernah bertemu jadi ga kenal sama sekali)
Kami berangkat dari Rumbai ke Jl Ade Irma dengan taksi. Mak ! supirnya minta Rp 30.000. Sempat tawar menawar, katanya biasa segitu.. padahal dari Gramedia jl Sudirman , -dengan taxi argo ke rumah Rp 25.000,-. Ini juga gara-gara Faiz dan Fira ikut, makanya naik taxi , pp=ongkos ke Bukittinggi pakai travel... Sampai dirumah nenek, kami disambut senyum ramah si nenek. Model rumahnya masih seperti dulu. Nenek juga masih terlihat segar diusianya yang 80 an tahun. Daya ingatnya itu lho ... cara bercerita tentang politik, pilkada di Tj Balai, kebanggannya pada Rusli Zainal, dan pembuatan jembatan di Siak yang menurut cerita nenek menghabiskan dana 200M. dan akan dibangun jalan dari .....bla..bla.... pokoknya aku jadi culun dengan berita nenek
Waktu masuk ke kisah anak dan ponakannya, ini yg paling seru... gosip hangat ... si A udah cerai dari istrinya... si B gagal jadi bupati...si c terjerumus narkoba, si D terlilit hutang, setelah pesta pernikahan putranya dan beli apartemen di Bukit Antar Bangsa..si E meng umbi (terbenam) di kampung dll. Tapi yang selalu dipuji-puji adl putra bungsunya yg seumuran dg ku.
Niat semula untuk silahturahmi dan "pencucian " menjelang Ramadhan gagal total, yg ada malah bergunjing... si a,b,c,d,e dst... Untunglah topik segela dialihkan gara-gara Faiz kejedot pintu , mengacak-ngacak minuman yg disuguhkan, mencemplungkan donat ke gelas dan meremas-remasnya. Dengan sendirinya kami pamit pulang tidak lupa bermaafan dan segera istigfar atas pergunjingan tadi............
Acara selanjutnya makan di Mie Hot Plate, Ramayana. Disini ga bisa lama-lama karena si Oma udah ribut ngajak shalat Ashar. Yah waktunya pulang....Faiz jug udah mulei ngantuk

1 comment:

Ninis said...

Hehehe .. yang menggosip kan si nenek, Mbak Ewi :D *oopss.. maap*

Met menjelang Ramadhan ya, Mbak :)