May 29, 2007

Permen Warna Warni

Seperti biasa setiap akhir bulan kami ke toko swalayan/Toserba yang tak jauh dari rumah untuk membeli kebutuhan sebulan, terutama susu. Di Toserba tsb susu dan obat-obatan berada di sebelah kanan ujung gedung. Letaknya agak tersembunyi. Berderet susu berbagai jenis. Mulai dari susu formula,sampai susu manula, makanan bayi dan obat-obatan & supplemen.

Setelah mengambil susu yang biasa dikonsumsi aku ke kasir. Ternyata di kasir antriannya panjang . Posisiku berdiri dekat rak obat-obatan & suplemen . Mengurangi kejenuhan aku melihat-lihat merk obat-obatan dan suplement yg dipajang. Mata ku tertuju pada toples plastik bening berisi permen warna-warni.. Ada rasa Durian, Strawberry, lemon dan anggur . Tapi kok aneh juga ada permen di deretan obat. Setelah diamati lebih dekat merknya Fiesta dan sutra (dengan huruf kecil).
‘Tak pilih satu yang warna pink,owalah daku kecele . Yang disangka permen itu ternyata kondom. Wah wah wah untung anakku gak ikut.

Kampanye memakai kondom emang sangat gencar. Membelinya pun gampang tak perlu malu-malu. Tinggal pilih mau rasa apa , bayar dikasir. Kalau di toko kan risih sama penjaganya, ya toh.... kalo gitu siapapun bisa mendapatkannya dengan gampang.Begitu juga iklan ditelevisi. Gak pagi,siang,malam dislipi iklan layanan masyarakat oleh Lula Kamal tentang pentingnya memakai kondom. Kata ‘kondom’ seperti kata biasa yang bisa diteriakkan dimana pun oleh siapapun termasuk anak-anak.

Ngomong soal alat pelindung masal ini, Sepertinya bukan saja sebagai alat pencegah kehamilan tapi lebih kepada perlindungan terhadap penyakit kelamin, diantaranya HIV-Aids. Penyakit Aids lebih menakutkan daripada api neraka. Jadi slogan pemakaian kondom kira-kira berarti silakan berzina asal memakai kondom. Kalau bisa ngusul ke YLKI atau aktivis HIV... Serukanlah larangan berzina, bahwa akibatnya tidak “sekedar “ penyakit menular tapi siksaan yang sangat pedih di akhirat nanti. Tapi masihkah mau percaya dengan hari akhir? Nauzubillah...........



3 comments:

Ummu Aisyah said...

kalo di Denmark,iklan semacam kondom dan rokok itu tidak boleh tayang di tv pas acara anak2. Terus pembelian semacam alat2 itu harus anak berusia 18thn.Jd dimall or ditoko2 dijual tp klo masih dibawah 18thn gk boleh.Makin memprihatinkan yah di Indo.

Penangkalnya paling ktia org tua yg harus tetap memantau mereka pas nonton tv.

Makasih utk sharing mba...Salam hangat

-vera-

Evy said...

ihhh iya amit2 ya skrg mbak...
kok bukannya malah ngelarang berzina malah dikasi solusi kondom biar gk kena aids
nauzubillah..

~ini MUI pd kmana yak?kok diem aja?

Anonymous said...

kayanya kalo tinggal di indonesia aku terpaksa larang anakku nonton tv deh
serem aja iklan dan acaranya
gak ada segmentasi tv anak, tv dewasa
dan met long weekend
kayanya sering bgt deh long weekend, sementara disini jarang libur, hiks...