May 27, 2006

Tiga Permata Hati

Seorang anak adalah amanah yg dianugerahkan Allah kepada kita. Jadi beruntunglah ayah- ibu yg diamanahi kepercayaan luar biasa ini.
Ketika saat 3 bulan awal perjuangan menjadi calon ibu, bisakah aku melahirkannya ??? bisa kah aku menjadi ibu ? Berbagai pertanyaan dan keragu-raguan mendera batin. Sakit dan derita mengandung dan melahirkan terobat tuntas ketika mendengar jerit pertama. Seorang manusia telah lahir dari sulbi, setelah melakukan perjanjian dan kesaksian pada Maha Pencipta

Ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka
Allah mengambil kesaksian dari jiwa mereka
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?"
Mereka menjawab
"Betul, (Engkau Tuhan kami) kami menjadi saksi"
QS 7:172
Seorang bayi mungil di dekapan kita begitu lembut, begitu manis, lalu ada yang mengalir memenuhi rongga dada, Asmaul Husna- ArRahiim, ArRahmaan. Diberikan Allah sifatNya kepada kita dalam memeliharah amanah.
Bayi yg tumbuh lucu & menggemaskan, didekap, dibelai, disayangi sepenuh hati. Dialah pelipur lara, pengobat lelah. Pemberi nafas semangat hidup.
5 tahun awal kehidupan anak, masa-masa emas yang akan menjadi tonggak kehidupan emosionalnya kelak. Apa yang telah ku torehkan pada 3 permataku ?
11 tahun usia Fikri, anak pertama kami menjadi uji coba pengasuhan dan pendidikan pola kami, penuh dengan 'kedisiplinan' dan peraturan, aku menerapkan 'sedikit' kekerasan spy dia menjadi anak laki-laki yang gagah & ksatria. Apa yang terjadi ? dia tidak bisa mengambil keputusan sendiri! dan parahnya menularkan kekerasannya pada adik perempuannya. Jadilah gadis kecil ku sering menangis selalu dibentak dan dikerasi oleh abangnya.
Hiks kami telah salah mendidiknya, tidak menularkan sifat kasih sayang dan kelembutan padanya. Sehingga nasehat tidak lagi mempan ditelinganya.
9 Tahun Shafira anak perempuan ku yang manis. Perempuan sekali. Sayangnya urusan Shalat suka menunda pura-pura tdk dengar. Pola asuh yang kami terapkan berbeda karena dia perempuan dan tidak ingin mengulangi kesalahan yg sama. Mulai dengan kata-kata lembut dan karakternya yang juga lembut gampang menangis. bentar-bentar mewek wek, bikin si abang makin jengkel.
Lima tahun pertama untuk si kecil Faiz tidak akan ada lagi bentakan dan "disiplin ala militer" (emangnya wamil). Jadilah ibu yang penuh kasih sayang dan kelembutan. Selalu tersenyum dan berkata manis ..Insya Allah akan ku usahakan
Timang-timang anakku sayang
buah hati ibunda tersayang...
Duhai engkau pelepas penat
Dahaga ku terobati
Mutiara meniti berat
Di ujung kalam kau tempati

No comments: