Sep 14, 2008

Bulan Penuh Berkah

Separuh sudah Ramadhan kita lalui. Apakah puasa tahun ini lebih baik dri tahun sebelumnya? Insya Allah.
Anak-anak sekolah seperti biasa hanya jam pulang dikurangi tiap jam pelajaran masing-masing 1 jam pelajaran. Begitu juga yang di TK tetap sekolah. Oh ya Faiz, sempat mogok minggu ke dua sekolah gara-gara dipaksa naik mobil jemputan Colt putih yang mirip travel P.Baru-Bukittingi.Pasalnya pernah km berangkat ke Bukittingi dengan travel ini membuat Faiz mun-mun sepanjang perjalanan.

Disekolah Faiz sudah punya soulmate yg disebur teman tersayang, namanya Sabrina. Dibujuk ada teman lain yg lebih cantik atau lebih gemuk, pilihannya tetap Sabrina. Jika Sabrina ga mau mau masuk kekelas seni, Faiz akan menemani Sabrina tetap dikelas sebelumnya.Padahal dikelas seni Faiz mau diorbitkan nyanyi dan mau nampil di TV…ck…ck…sudah ngebet berat nih Faiz.

Seperti tahun sebelumnya juga kami tidak terlalu heboh mempersiapkan menu buka. Sama saja seperti hari lain. Tidak ada ta’jilan istimewa. Sekali-sekali praktekan resep praktis dari majalah Nova yg dikliping. Baru 2 kali masak kolak…Yang beda tahun ini aku dapat kesempatan sedekah buka dan sahuran di mesjid, malah 2 mesjid dengan waktu yang berbeda. Sebelumnya peserta membludak pengen bersedeqah bukaan dan sahuran, kali ini dibuat 2 org sekali antar, sehingga warga dapt bagian….
Di mesjid Taufiq aku dapat giliran yg aku blom tau tglnya. Aku tenang aja menunggu info dari teman. Hari itu tgl 11 September kami meeting persiapan buka puasa kantor. Dalam hati aku sudah merasa was-was jangan – jangan hari ini ngantar makanan. Aku coba telpon panitia tidak diangkat..ya sudah aku meyakinkan diri bahwa bukan aku yang kebagian ngantar. Esok sore adik iparku membawa rantang dan termos nasi kerumah. Aku tanyain, punya siapa dia malah heran. Terus disebutkannya di jadwal aku dapt giliran tgl 11. Tapi ini termos siapa?....malaikat mana yang sudah menyelamatkan berbuka dan makan sahur petugas mesjid. Sore itu juga aku kerumah panitia untuk menjelaskan keteledoranku. Setelah aku jelaskan ibu Ros melihat ke daftar dan ternyata tgl 11 telah diisi oleh Ibu Tati, neneknya Naufal…full menu dan porsi jumbo. Ternyata inilah sang malaikat…Sedangkan tgl 12 nya ibu Os, yang aku tahu baru saja 2 hari yang lalu mendapat kecelakaan. Aku yakin ibu Os gak bisa ngantar. Aku menawarkan diri buat mengganti giliran ku kemarin.

Waktu berbuka tinggal 30 menit lagi. Aku dan anak-anak ngebut ngisi rantang dan secepatnya ke mesjid. Benar saja bu Os ga bisa ngantar…Nah hari ini aku yang jadi malaikat dong….hahaha menyenangkan juga ya .

Selama Ramadhan kita dianjurkan banyak-banyak berbuat kebaikan. Semua kebaikan akan dinilai pahalanya berlipat ganda..Dari situlah aku membesarkan hati untuk mendatangi rumah-rumah warga untuk meminta sumbangan untuk kelangsungan Madrasah yang aku dan bbrp tetangga jadi pengurusnya. Kondisi keuangan yang terus menerus minus memaksa pengurus lagi-lagi membuat sadaqah method. Belum ada jalan lain selain door to door. HAri pertama jalan dapat 2. ngobrolnya lamaaaa kesana kemari. Dasar ibu-ibu , selalu terselip gossip. HAri berikut gatot. Rumah-rumah yang dikunjungi pada tutup alias ga pada dirumah.
Aku ngumpulin kekuatan dulu. Soalnya ga semua rumah yang aku datangi tsb antara kami saling mengenal. Bagi warga baru jelas belum kenal, bagi yang lama adakalanya membuat aku keder memasuki pekarangan rumahnya. Jelas, aku disambut si Bleki. Hari inilah aku berkesempatan jalan lagi. Sambil shalat ke mesjid aku datangi lagi rumah warga. Rumah yang persis disamping mesjid sebagai sasaran pertama tengah hari bolong ini..Panas ? tentu saja. Aku ngajak ibu-ibu yang memang sudah biasa urusan pengumpulan dana dan paling rajin berderma… Alhamdulillah kedatangan kami disambut hangat. Seorang ibu mud yang bersahaja, asyik buat diajak ngobrol dan yang penting dia ngasih sumbangan gede sebagai donator tetap. Dia juga membesarkan hatiku yang menurut dia sangat mulia, masih mau door to door,di saat puasa siang bolong lagi…Dalam hati aku yakin ibu muda ini bisa diajak mengurus sekolah yang hamper kolaps ini kedepan…. Diiring senyum mengembang dan bebrapakali ucapan terimakasihnya kami diantar ke pintu… Panas tiada lagi terasa… bulan depan Insya Allah guru-guru kami masih bisa gajian….. dan tahu tidak gaji guru madrasah tsb sebesar gaji pembantu ku dirumah.



1 comment:

Keke Naima said...

seneng sekali sy bacanya mbak ada lingkungan yg masih peduli satu sama lain :)