Jul 19, 2008

Curhat Sore

Ada tetangga kami yang baru, pada awal mereka masih merenovasi rumah yang baru dibelinya si suami sangat ramah. Sewaktu aku nyuapin Faiz ke dekat rumahnya siayah muda ini dengan ramah menyapa. Dan jika papas an akan tersenyum ramah. Tapi semenjak keluarganya : istri dan 2 anak balita pindah keadaan jadi b erubah. Jangankan senyum noleh saja tidak. Dengan istrinya aku pengen senyum dan menyapa…eh aku malah gak ditoleh…seolah-olah aku tidak ada disekitarnya. Ku piker aku yang sensi….tapi beberapa event spt lagi kongkow bbrp ibu-ibu……dia akan say hello dengan ibu-ibu lain…aku tidak. Waktu pernikahan anak tante diujung jalan….dia berjabatan dengan ibu mertua ku…hamper giliran ku dia pura-pura betulin jilbab terus pergi……Suatu hari kami sama – sama sarapan lontong di dekat Rumah Sakit, dia dengan temannya juga lagi makan …dan terus makan tanpa melihat padaku. Terus hari lain aku dan salah satu teman sekantor sedang makan lontong lagi di tempat yangsama dia suami istri dating…lalu duduk. Ketika pesanannya dating dia mengambil bakwan dimejaku artinya di depan hidungku…tanpa permisi…..Astagfirullah….keterlaluan… Apa anak ini tidak pernah diajar tata karma oleh ayah ibunya dulu…. tangannya menjulur melewati hidungku tanpa kata permisi…….
Sayang sekali sikapnya tidak sesuai dengan busana muslimah rapi yang dikenakannya.

Entah mengapa aku sering disikapi spt itu oleh :tetangga. dan mereka dari keluarga-keluarga Perusahaan Multinasional -CPI. Pernah dulu aku beli daging 0,25 kg di warung….ada ibu2 yg mau beli juga 1 kg… kan kurang stlh aku beli 0,25 kg…..tanggapannya..”yah ga papa deh kurang, kasian ibu itu sanggupnya beli 0,25” 10 tahun kemudian suaminya VRP /Pensiun Permintaan sendiri. Mereka buka usaha terus
Sekarang bangkrut! Rumah terjual sudah…dan entah dimana berada kini.Ada lagi suami istri pensiunan CPI juga sudh berumur..kalau melihat kami sepertinya kami adalah najis. Rumah kami berpunggungan. Saking kami tidak dianggap, pada pesta pernikahan salah satu anaknya kami tidak diundang.Sementara sampah dan kendaraan tamunya ada dihalaman kami….hebatnya orang ini. Waktu berputar sepertinya kesusahan-kesusahan mulai menghampiri kel ini. Diawali oleh calon menantunya yang terbakar krn peledakan bom Marriot, bangkrutnya anaknya yang lain dan sekarang bapak itu sakit-sakitan . Denger-denger rumahnya pun mau dijual tapi belum juga laku.

Untuk apa bersikap sombong, apa yang dimiliki sekarang tak kan ada selamanya . Mau kerjaan kuli,perusahaan asing, tinggal dirumah petak , gedung…..tak perlu dikotak-kotak.

1 comment:

Azzah said...

uni, kok sama yah sama aku, tak pikir aku itu orangya yg sensi banget, tetangga itu kan sodara kita, tapi kok banyak sing "edan" gitu, weleh2. tiap aku punya pembantu slalu dikacau. huhuhuhuhu