Aug 22, 2006

"Si Butet" Kehilangan Makna

Masih terlihat diberbagai tempat suasana perayaan hari kemerdekaan. Disekolah - sekolah masih dihiasi bendera merah putih berbagai bentuk. Perkantoran bagai berlomba menghiasi kanopi, loby, koridor balkon dll dengan nuansa merah putih. Pusatperbelanjaan tak mau kalah memasang baju, pernak pernik, alat dapur bernuansa merah putih. Berbagai perlombaan digelar. Mulai lomba panjat pohon pinang, lomba lampu teplok, dan aneka lomba untuk anak-anak. Semua tergerak untuk mengenang? atau meraup keuntungan?

Saya tak ingin berburuk sangka pada Eo yang menyelenggarakan acara, apakah mereka masih ingat kisah "selendang sutera", "ditapal batas", atau "sepasang mata bola".
Pada remaja dan anak-anak yang saya tanyai apa tanggapan mereka terhadap 17 asgustus ?
"Meriah " jawab mereka singkat.

Fikri dan Fira cerita, disekolah mereka ada tamu namanya 'Pak Veteran'.Saya perbaiki veteran itu adalah ....bla...bla...bla... seolah veteran itu seorang pejuang Hisbullah. dan dia baru saja selesai perang Lebanon-Israil. Saya tidak bisa lagi mendeskripsikan suasana perang kemerdekaan seperti yang saya bayangkan waktu kanak-kanak dulu. Kami main perang-perangan memakai bambu runcing yang diikat dasi merah putih pramuka. kepala juga diikat Dasi/kacu pramuka. Untuk pistolnya kami membuat dari tulang daun pisang yang bunyinya heboh ditambah teriakan ....Majuuuuuu.....
merdeka............. Lalu ada yang jadi mamaknya sibutet juga sambil menggendong boneka butet... dan pake nyanyi segala ..Buteeeet... dipangungsian.....dst... pakek nangis segala.. dramatis. DiTVRI juga ditampilkan operet Papiko nya Titik Puspa, mengisahkan si butet dan si mata bola...perang demi membela sang saka merah putih ..? hah ? demi selembar bendera ? lalu apa iya Tuanko Imam Bonjol memimpin perang hanya demi bendera dan tanah ulayat. Atau Diponegoro melawan Belanda demi tanah kaum?

Saya juga tidak sanggup mengajarkan nyanyian yang mengobarkan cinta tanah air seperti lagu Pada MU Negri
.....Pada mu negri kami berjanji
Pada mu negri kami berbakti
Pada mu negri kami mengabdi
Bagi mu negri Jiwa raga kami....

Biarlah anak-anak zaman sekarang memaknai kemerdekaan dengan pikirannya sendiri dengan fakta sejarah yang sebenarnya... walau tak harus kenal si Butet....semoga ditangan generasi berikutnyalah kemerdekaan kita yang sebenarnya....merdeka!!!

2 comments:

Anonymous said...

Sekarang Mah lagunya gini mas

Pada mu negri aku korupsi...
Pada mu negri aku kolusi...
Pada mu negri aku ngapusi...
Bagimu negri aku emoh ru..gi...

Ewi dan F3 (Fikri, Fira Faiz) said...

Lho ada yg baru to