Pengasuh Faiz pamit mulai bulan depan karena dapat job baru. Waduh bingung lagi nih. Mau nyari lagi udah merasa nyaman dengan yang sekarang. Disamping masih tetangga, juga telaten merawat Faiz dan mengurus rumah. Pokoknya dari semua yang pernah kerja dengan kami baru ini yang membuat ku puas.
Setelah dipertimbangkan akhirnya Faiz dimasukin TK aja. Iseng mendaftar ke TK Cendana Rumbai. Juni ini umur Faiz masih 3 tahun 10 bulan. Menurut ku masih tergolong kecil. Apalagi gelagatnya masih belum ada tanda-tanda tertarik buat sekolah. Kalau ditanya Faiz mau sekolah ya.. jawaban tegas akan meluncur dari mulutnya. "NGGAK!!"
"Faiz mau sekolah dimana?'
"Gak mau sekolah, mau kerja bak sumur"
maksudnya mau jadi penggali sumur.. cita-cita kok ga mutu gitu nak...
Tapi gimana lagi hari pengumuman penerimaan siswa baru tiba. Nama Faiz tertera pada baris ke dua terakhir. Diatas nama anak yang bernama Ragil. Saat itu juga Faiz dijemput buat pendaftaran ulang dan ukur seragam.
Sampai dihalaman sekolah yang penuh warna warni dan slogan-slogan selamat datang,serta bunga-bunga lonceng berwarna ungu menyambut Faiz yang masih resah karena tidak mau sekolah. Mata Faiz yang memang udah gede makin lebar ketika melihat sebuah helikopter parkir dihalaman samping.
"Helikopter..kopter-kopter"
Faiz lari begitu saja melepaskan pegangan ku. Gak perlu mikir dulu langsung manjat dari arah seluncuran. bak kaki cicak tanpa terpeleset.
Stress yang pertama. Setelah dibujuk nonton kakak kelas latihan nyanyi faiz bisa diajak masuk, tapi dibelokkan keruang PSB. Disana sudah berkumpul para orang tua dan calon murid. Semua anak telah siap dengan posisi akan diukur. Tiba giliran Faiz, doi ogah diukur,tapi ngukur pinggangnya sendiri, kaki dan melilitkan meteran ke badannya. Baru kelar 15 menit kemudian. Maka sejak saat itu resmilah Faiz jadi murid TK Cendana Rumbai. Tapi kalau ditanya sekolah dimana jawabannya masih sama :"Gak mau sekolah.
No comments:
Post a Comment