Mar 5, 2008

Warna

Warna sering mempengaruhi keseluruhan penampilan. Warna apa yang disukai dan warna apa yang paling cocok digunakan. Jika kita melukis tentu bebas menggoreskan warna apa saja sesuai keinginan, warna rumah bisa hijau, warna tanah bisa merah terang atau warna langit hitam pekat.

Jika warna bisa menunjukkan kepriabadian lalu bagaimana dengan kesukaan warna tertentu serta ketidak cocokan pemakaiannya. Bingung ya? Maksudnya gini, aku senang dengan warna warna permen, lembut, lebih girly dan mebuat suasana seperti dongeng-dongeng negeri peri. Tapi jika aku kenakan sebagai riasan atau busana selalu kelihatan hambar. Malah lebih berasa gula jika aku mengenakan busana berwarna jreng yang nota bene tidak aku sukai, seperti warna biru terang, ungu, pink menyala atau merah, hitam . Warna hijau dan segala turunannya akan membuat wajah menjadi lebih tua. Warna peach betul-betul menjadikan ku seperti orang habis sakit typus.

Penggunaan lipstik juga, jika menggunakan warna pucat (peach,baby pink, ) malah seperti mayat hidup, tapi dari pada memakai warna menyala malah gak PD mending ga pakai. Tapi itulah kebiasaan berias menggunakan lipstik, eye liner dan maskara , perkara yang masih sulit ditinggalkan, maka masih lah berkutat antara pilihan warna dan cocok/tidaknya. Oh warna-warna...............bagai bicara..............

Bagaimana dengan cat rumah ? ini masalah sulit karena masing-masing penghuni punya warna pavorit yang berbeda. Aku cendrung ke soft : krem, peach,ungu muda. Abang sukanya yg serba jreng, seperti memberi kusen warna merah marun, Fira maunya warna ungu, Fikri warna kuning terang. Setelah bertahun-tahun rumah diberi cat warna warni, masih ditambahi sentuhan akhir oleh Faiz dengan menorehkan krayon lebih berwarna lagi. Misal diruang tamu dibubuhi warna merah melingkar lingkar, ruang keluarga antara biru, hijau,kuning dan cokelat dengan lukisan lebih fariativ, ada kotak tidak simetris, garis, dan lingkran, kamar Fira lebih ekstrim lagi dengan warna hitam berbentuk ular.

No comments: