Minggu 27 Januari, akhir bulan lebih baik tidak kemana-mana. Dompet telah menipis dan minta segera diisi. Ga ke Pasar untuk belanja mingguan cukup ke warung saja. Soalnya daripada sering ga dimasak, mending beli yang dah dimasak karena malasnya ga sembuh-sembuh. Diawali dengan masak nasgor, ngepel, ke warung dan masak. Sibuk ya... Habis makan siang, Shalat . diikuti Faiz biasanya ikutan shalat di depan. Tapi kali ini nih anak sibuk bongkarin laci –laci, dan duduk dilaci pura-pura laci itu mobilnya. Waktu rakaat terakhir menjelang salam tahu-tahu Faiz terjun dari tempat tidur, dan yang paling duluan mendarat itu sepertinya bagian kepala. Spontan aku mengucap astagfirullah yah, shalat yang hampir selesai gak sengaja langsung diberentikan. Keningnya menjendol segede telur ayam , duh tangis Faiz memecah sehingga 4 ekor kucing dibawah jendela melompat ketakutan.
Tak berapa lama Faiz pun terlelap setelah diolesi gel dan sambil diceritaikan kisah sikancil dan buaya. Ga biasanya aku mendongeng ke anak, biasanya dibacakan cerita yang ada gambarnya, maksudnya supaya keinginan membacanya kelak akn menggebu. Tapi ternyata kurang berhasil, setelah dibuktikan pada Fikri dan Fira. Minat bacanya cuma pada komik,cergam. Tidak untuk novel apalagi buku pengetahuan umum.
Sorenya kita semua asyik terpaku didepan TV menonton seputar wafatnya Pak Soeharto. Semua station TV menayangkan berita ini. Karena tidak diperhatikan Faiz diam-diam bangun gak seorang pun yang tahu. Lalu menyibukkan diri dengan menggambari dinding ruang tamu sesuka hatinya dengan krayon warna merah terang .Dinding bagian atas kursi full dicoreti. Mendapati itu aku meriang sementara Fikri dan Fira ngacir kekamar masing-masing karena takut disalahkan .
Aku Cuma bisa teriak “SIAPA YANG MELETAKKAN CRAYON SEMBARANGAAAAAAN!!!!!!!!!!!!!!!”
Jawabannya...”Faiz coret dinding” sambil tersenyum malu.............
Tak berapa lama Faiz pun terlelap setelah diolesi gel dan sambil diceritaikan kisah sikancil dan buaya. Ga biasanya aku mendongeng ke anak, biasanya dibacakan cerita yang ada gambarnya, maksudnya supaya keinginan membacanya kelak akn menggebu. Tapi ternyata kurang berhasil, setelah dibuktikan pada Fikri dan Fira. Minat bacanya cuma pada komik,cergam. Tidak untuk novel apalagi buku pengetahuan umum.
Sorenya kita semua asyik terpaku didepan TV menonton seputar wafatnya Pak Soeharto. Semua station TV menayangkan berita ini. Karena tidak diperhatikan Faiz diam-diam bangun gak seorang pun yang tahu. Lalu menyibukkan diri dengan menggambari dinding ruang tamu sesuka hatinya dengan krayon warna merah terang .Dinding bagian atas kursi full dicoreti. Mendapati itu aku meriang sementara Fikri dan Fira ngacir kekamar masing-masing karena takut disalahkan .
Aku Cuma bisa teriak “SIAPA YANG MELETAKKAN CRAYON SEMBARANGAAAAAAN!!!!!!!!!!!!!!!”
Jawabannya...”Faiz coret dinding” sambil tersenyum malu.............
No comments:
Post a Comment