Tak terasa liburan kenaikan kelas sudah berakhir. Fira dan Faiz dah balik ke Pekanbaru. Rumah jadi rame lagi. Terjadi saling panas panasi soal liburan Fikri dan Fira. KArna baru kali ini mereka berlibur dipisah. Bukannya kangen - kangenan malah jadi berantem. Ngga seru kali ya kalo ngga berantem.
Kami punya tetangga baru pindahan dari Medan. Anak-anak mereka 2 orang masih di SD. Fikri tiap sebentar laporan lho bahwa anak perempuan tetangga baru itu tinggi sekali. Bentar kemudian lapor lagi kalo dia sekolah di Cendana juga kelas 6. Setelah itu lapor lagi bla...bla...
Terakhir kami (aku dan Fira) kompak neriakin "naksiiiir Yaaaaa"...
Dan setelah itu tidak ada laporan lagi. Tapi itu cuma sehari, karena menurut laporan Fikri bahwa Fira dan teman-temannya telah mematahkan leher boneka barbie nya Wilda (nama anak tsb). Oh God ! bakal rame nih
Karena Senin mau sekolah, Tante Nina yang anaknya gak kemana-mana liburan, ngajakin piknik ke kolam keluarga. Kebetulan ada kandang ayam kosong yang baru di rehab, bisa dipake buat kongkow. ( Jangan bayang kan kandang ayam yang penuh ayam, makanannya dan kotorannya). Semua setuju katanya sekalian ngarayain ultah papi. Ada 6 keluarga yang bergabung. Adik kakaknya papi. Uh mengerikan pokoknya kalau udah ngumpul Pak wo, Pak Nngah, Pak itam.....siap siap lah pakai earphone, ditanggung gak budeg....
Nyampe dikolam jam 12 siang tepat saat makan siang. Bekal digelar dilantai kandang yang berjeruji lalu dialasi tikar kertas bekas kardus dan tikar plastik. MAsing-masing keluarga udah bawa bekal makan siang. Tadinya mau mancing dulu dan bakar ikan, baru makan siang, tapi gak keburu lagi. Keluarga Pak Wo bawa menu mi goreng, acar timun, lalapan jengkol muda, samba lado tanak. Keluarga Pak Ngah dengan lauk samba lado tanak juga dengan versi daun ubi, goreng tempe dan telur balado. Keluarga kami ikan pari asin , jengkol dan tempe cabe ijo, sayur tumis kangkung serta ikan gabus goreng, sedangkan tante nina bawa apa ya? cuma goreng tempe mendoan hihihi yang satu ini emang paling malas, bisanya ngajak datang paling telat. Sedangkan nenek dan tante ruzi paling komplit yaitu ikan bakar, sambal, daun ubi rebus, pisang dan jambu berikut piring, gelas, sendok, 2 galon air. Tak lama semua piring licin termasuk piring Faiz karena semua isinya ditumpahkan masuk ke kolam alih-alih makan malah ngasih makan ikan.
5 Keluarga masing-masing dengan 3 anak yang hampir sebaya. Fikri, Mazen dan Rizki (seumuran di tingkat SMP)berhamburan masuk kolam yang berada diujung. Yakin ikan yang disana pasti sress kediamannya diacak-acak. Fira, Ezi dan Nisa (kelas 5 dan 6) mengapung dengan ban bekas truk dikolam satu lagi. Dani dan Fajar sibuk berlarian dipematang kolam dan bersorak girang jika ayah-ayah mereka berhasil mendapat 1 ekor ikan hasil pancingan. Sedang kan para balita Faiz, Tasya, Nawfal dan Ika masih ngumpul didalam kandang berkelana dari ujung keujung, kandang seluas 10 x 20 meter jadi berayun-ayun ( ah hyperbol), khusus Faiz gak berani jalan ditempat yang tidak dialasi, gara-gara dikatakan didalam air itu ada ikan hiu.
Selesai Ashar, kami sedang berkemas peralatan makan, tiba-tiba seekor capung hinggap di toples bekas krupuk. Langsung Faiz action nangkep sang capung hap! berhasil sambil teriak-teriak capung nya diberikan ke Naufal. Gak taunya Naufal takut dan menjerit-jerit lari berlindung dibelakang tante Ruzi. Faiz malah geram dan terus mengejar sambil mengacungkan capung. Ika juga teriak-teriak berceloteh, mungkin maksudnya jangan Faiz Naufal ketakutan. Ekspresi mereka lucu sekali dan susah mengartikan kalimat-kalimatnya yang pasti berakhir dengan jerit tangis Naufal yang ketakutan plus dipukul ama Faiz. Oh ya yang menyelamatkan Naufal adalah karena Naufal panik lari ke segala arah keluar dari alas tikar kearah ibunya duduk. Faiz kan gak berani jalan dilantai kandang yang berjeruji. Gantian Faiznya yang nangis ketakutan 'mamiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii" Semua ketawa terpingkal pingkal .
Acara bubar seketika karena di pokok kayu dekat pintu masuk kandang ada seekor ular hitam belang orange sedang bergelung. Rizki cs mulai menyodok-nyodok dengan kayu. Yang mendapat hadiah sentilan dikuping dari ayahnya yang sedang terkantuk-kantuk memancing. Semua kami angkat kaki gak deh gak mau urusan sama ular.
1 comment:
Di mana sih kolamnya? Seru ya Mbak ngumpul ama keluarga besar kayak gitu. Kapan nih ngumpul ama diriku.
Post a Comment