Gagal ikut training
Tadinya aku kebagian tugas teman yang ikut training di Jkt. Semua persiapan sudah siap, tiba-tiba ada pemberitahuan dari panitia training bahwa tidak ada kelas pada tgl yang ditentukan, tapi diundur ke bulan November 2007. Gimana dong akhirnya teman ku itu tetap berangkat dengan status cuti cuma 10 hari. Lucu ya Lembaga Pendidikan tsb kok ya ngasih tahunya sehari sebelum hari H. Tapi aku tetap aja kebagian dead line dan semuanya sudah selesai krn ngerjain tugasnya sampai dibawa pulang.Kejar tayang katanya.
Jadwal jadi mommy gak boleh diganggu, sampai si otong tertidur jam 9 malam, baru mulai mengerjakan tugas kantor.
Berbeda Etnis
Tinggal diibukota profinsi tentu beragam etnis yg masuk ke pergaulan kita. Entah itu tetangga, teman kantor, langganan dll. Disekitar rumah ku ada yang dari Sumatera Utara, Jawa, Riau ,Sumatera Barat (mayoritas), begitu juga dengan keturunan Cina. Yang punya warung aja dari etnis cina 2 keluarga. Keduanya diterima dengan baik dilingkungan kami. Kalau ada perayaan 17 Agustus ikut jadi hansip, atau acara lomba domino, begitu juga dengan acara kawinan. Keluarga ini membaur , sering diajak juga jadi panitia.
Seperti baru-baru ini orangtua salah satu keluarga Cina ini ada yang meninggal, masyarakat ramai-ramai menjenguk menghibur keluarga yang ditinggalkan. Tak banyak yg bisa dilakukan karena kita berbeda keyakinan, tapi tulus ikut berbela sungkawa. Hanya caranya bagaimana.. Seperti hari itu para tetangga ramai berkumpul didekat peti jenazah. Anak-anak yg meninggal sudah berpakaian kematian ala Cina dan melakukan ritual doa-doa. Akhirnya kami menyisih keluar ya jadi penonton saja gak bisa apa-apa.
Waktu ayah seorang teman meninggal juga begitu. Teman ini teman baik, jadi ketika ayahnya meninggal aku jadi kutan sedih. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena kita berbeda. Ketika keluarga sedang berdoa, ya aku hanya menyisih dan mendoakan keluarga yg ditinggal bisa tabah. Begitu juga saat menghadiri pengkremasian mayat. Pengin tau aja kaya apa. Tapi jadi aneh sendiri , pake kerudung rapi (jilbab) diantara para pelayat yg hanya berselendang. Jadi tau juga kan ..o, begitu maknanya dan ternyata abunya tinggal seonggok kecil dan disimpan di guci untuk ditaruh di ruangan khusus.
Motor dan Trailer
Keluar rumah sudah lewat dari jam 7:00, jangan harap bisa melaju di jalan karena sampai diprapatan SMA Rumbai. Sepertinya semua orang bergegas ke tempat tujuan masing-masing. Dari arah kota dari arah Camp dari Minas dan dari Umban Sari bertemu dilampu rambu jalan yang sudah meti sejak adanya pasar kaget di depan mulut Jl Tegal Sari. Semraut. Ada celah dikit moncong angkot yang melonjak-lonjak sudah berada disana. Karena sudah lebih dulu dihadang mobil lain terjadilah macet.
Suatu pagi saat jalan macet spt ini tiba-tiba meluncur sebuah truk tak bermuatan ketengah-tengah mobil yang berjejer. Tak pelak lagi seorang pengendara motor tersenggol. Pengemudinya terlempar ke mobil temanku yang waktu itu berada disitu. Spontan mengerem, tabrakan beruntun tak terhindarkan sampai 14 mobil lho. Sementara di jalur kanan si gede itu terus meluncur dan menyenggol 3 mobil. Masih bergerak juga meluncur dan berhenti setelah menabrak mobil avanza . Ternyata sodara-sodara rem si Gede itu blong. ! Udah tahu jam segini rame yang mau kerja, sekolah nekat juga menerobos ke daerah ramai . Emang gak tahu atau mabok?
Belum tuntas masalah macet, masalah badan jalan juga jadi persoalan yang tidak terselesaikan. Baru 6 diperbaiki satu persatu kawah menganga disebelah kiri dan kanan jalur. Mau jalan disebelah mana coba. Jalur kiri berlobang , agak ke kanan dikit kendaraan dari arah berlawanan juga masuk ketengah karena dari jalur mereka juga berlubang. Gimana gak berlubang jalanan kampong seperti ini dilalui trailer bermuatan full . Ada Truk raksasa yang mengangkut kayu gelondongan. Diameter kayu tsb ad semeteeeeran. Kadang bawa kerikil. Gimana tak kan hancur, perusahaan apa yang harus bertanggung jawab. Semua bahan 2 tsb akan di kirim ke pelabuhan (nama sekarang apa?) kalau dulu pelabuhan Caltex, semnjak pergantian kepengurusan beginilah jadinya.
Nah dipagi itulah aku tiap hari berangkat kerja, pada jam-jam macet begini nampanglah 3 buah trailer .1 Trailer saja sudah bikin bergidik apalagi 3. Ngekor si Buto ijo ini kapan sampainya belum kena asapnya.Bisa-bisa sampai dikantor bau solar. Ada beberapa anak sekolah mencoba menyalib karena laju trailer ini paling 40 km/jam. Berhasil Aku pun menguatkan mental untuk memotong. Tapi sampai ¾ badan si buto ijo, dari depan muncul raksasa lain. Ya Allah aku tidak mau mati disini. Tapi untunglah raksasa-raksasa ini tidak sedang kelaparan jadi dua-duanya memberi kesempatan aku lewat. Pyuh!!
Untuk 2 trailer lagi , Gak deh lain kali aja. Sampai di bundaraan ke Rumbai Camp baru lega. Memasuki kawasan tertib lalu lintas, Maximum 40 km/jam, Tidak ada yang ugal-ugalan. Kalau tidak mau vehicle pass nya dicabut selamanya. Dijamin walau ketemu Bus sekolah/karyawan pun aman karena semua mematuhi aturan lalu lintas. Bagaimana untuk mobil besar, kendaraan dinas/kerja, sepeda motor. Kalau ada yang kecepatannya sampai 70 bisa dikenali, itu kendaraan orang yg tidak biasa masuk atau kendaraan berplat merah
MeNI PeDI
Melihat kuku cantik rapi dan mengkilap, pasti jadi dambaan setiap wanita. Untuk itu tak segan – segan para wanita membeli pernak pernik mempercantik kuku atau pergi ke salon untuk mengikir kuku supaya indah. Kalau berkantong tebal tak masalah atau punya waktu luang untuk berleha-leha di salon. Tapi kalau untuk itu semua tidak bisa, rawatlah diri dan kukuk mu sendiri.
Berbekal hadiah souvenir pengantenan dan sebuah majalah, aku mulai melakukan ritual manicure. Alat-alat manicure direndam air panas. Jari-jari direndam air, dilap dengan handuk, diberi krim untuk mendorong cutikula.
Langkah demi langkah telah terjalani sesuai petunjuk. Kuku mulai dipotong sesuai yang diinginkan, lalu dikikir kemudian mengolesi pelembut cutikel. Langkah ini memang agak gampang-gampang susah . Bagaimana cara mendorong-dorong kutikel.Dorong saja pokok nya kutikel bersih dari pinggiran kuku-kuku. Yang terakhir mengolesi krim. Wah asyik acara many pady selesai. Ternyata gampang. Biasanya acara potong kuku biasa saja potong runcing atau petak dan dirapikan. Untuk pelembutnya biasanya kulit jeruk nipis.
Tapi kutikel ini terus tumbuh ,baru 2 hari dirapikan sudah nongol lagi. Jadi geram. Kuku jadi tidak indah lagi. Oleh karena itu secara tak sadar ketika lagi santai aku jadi punya hobi baru menusuk- nusuk penggiran kuku dengan harapan kutikelnya masuk dan kuku jadi rapi. Tapi beberapa hari kemudian…………………..jari telunjuk terasa membengkak. Aku periksa tidak ada yang luka atau tertusuk duri . Hari berlalu, keesokan harinya ukuran ujung telunjuk kananku sudah bertambah gemuk ½ dari jari kiri . Bagian pinggir kuku sakit kalau ditekan dan sudah mulai memerah. Aku masih bertahan tapi terus memencet-mencet dan mengompres baik dengan air hangat maupun dengan revanol. Kuku pun diberi betadin dengan harapan bisa kemps sendiri.
Pagi berikut sudah mulai berdenyut dan kelihatan bayangan putik di dekat pangkal kuku tempat aku mendorong kutikel. HArus kerumah sakit nih karena sudah mulai infeksi.
Diruang tunggu ada pasien yang rmah dan menanyakan penyakitku. Aku harus jawab apa ya untuk kasus gak mutu ini. Tapi akhirnya ku jawab juga kalau infeksi kuku. Ibu itu malah melarang ku ke dokter. Katanya gak perlu, itu bisa diatasi dengan inai/daun pacar yang digiling. Dia sering melakukan hal tsb, kalau sama dokter nanti kuku dicabut katanya. Hiii aku bergidik membayangkan ..
Masuk diruang praktek dokter, setelah melihat kondisi jari ku, dokter memberi resep dan cara memakainya yaitu 2 macam tablet dan 1 obat oles serta kain kasa steril dan plester. Lalu dokter menyuruh ke dressing room untk membersihkan dan mengeluarkan cairan yg menggembung. Disana perawat mengamati sebentar menanyakan kenapa dan mencari kalau ada mata / titik bekas sesuatu yg menusuk diujung jari ku yg infeksi. Tidak ditemukan semuanya mulus saja. Terpaksa dutusuk jarum untuk mengeluarkannya. Sebelumnya disemprot alcohol dulu biar ga sakit. Crot-crot 2 x terus….tusssss….. meleleh deh. Jariku yg senut-senut terus dipencet. Setelah cairannya habis diolesi betadin dan dibalut kasa. Sorenya balutan dibuka kok masih ada putihnya. Aku pencet lagi. Wooooi sakitnya. Paginya Alhamdulillah sudah sembuh. Kuku tidak rusak hanya pangkal kuku sompel sedikit bekas dilukai.
Seperti baru-baru ini orangtua salah satu keluarga Cina ini ada yang meninggal, masyarakat ramai-ramai menjenguk menghibur keluarga yang ditinggalkan. Tak banyak yg bisa dilakukan karena kita berbeda keyakinan, tapi tulus ikut berbela sungkawa. Hanya caranya bagaimana.. Seperti hari itu para tetangga ramai berkumpul didekat peti jenazah. Anak-anak yg meninggal sudah berpakaian kematian ala Cina dan melakukan ritual doa-doa. Akhirnya kami menyisih keluar ya jadi penonton saja gak bisa apa-apa.
Waktu ayah seorang teman meninggal juga begitu. Teman ini teman baik, jadi ketika ayahnya meninggal aku jadi kutan sedih. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena kita berbeda. Ketika keluarga sedang berdoa, ya aku hanya menyisih dan mendoakan keluarga yg ditinggal bisa tabah. Begitu juga saat menghadiri pengkremasian mayat. Pengin tau aja kaya apa. Tapi jadi aneh sendiri , pake kerudung rapi (jilbab) diantara para pelayat yg hanya berselendang. Jadi tau juga kan ..o, begitu maknanya dan ternyata abunya tinggal seonggok kecil dan disimpan di guci untuk ditaruh di ruangan khusus.
Motor dan Trailer
Keluar rumah sudah lewat dari jam 7:00, jangan harap bisa melaju di jalan karena sampai diprapatan SMA Rumbai. Sepertinya semua orang bergegas ke tempat tujuan masing-masing. Dari arah kota dari arah Camp dari Minas dan dari Umban Sari bertemu dilampu rambu jalan yang sudah meti sejak adanya pasar kaget di depan mulut Jl Tegal Sari. Semraut. Ada celah dikit moncong angkot yang melonjak-lonjak sudah berada disana. Karena sudah lebih dulu dihadang mobil lain terjadilah macet.
Suatu pagi saat jalan macet spt ini tiba-tiba meluncur sebuah truk tak bermuatan ketengah-tengah mobil yang berjejer. Tak pelak lagi seorang pengendara motor tersenggol. Pengemudinya terlempar ke mobil temanku yang waktu itu berada disitu. Spontan mengerem, tabrakan beruntun tak terhindarkan sampai 14 mobil lho. Sementara di jalur kanan si gede itu terus meluncur dan menyenggol 3 mobil. Masih bergerak juga meluncur dan berhenti setelah menabrak mobil avanza . Ternyata sodara-sodara rem si Gede itu blong. ! Udah tahu jam segini rame yang mau kerja, sekolah nekat juga menerobos ke daerah ramai . Emang gak tahu atau mabok?
Belum tuntas masalah macet, masalah badan jalan juga jadi persoalan yang tidak terselesaikan. Baru 6 diperbaiki satu persatu kawah menganga disebelah kiri dan kanan jalur. Mau jalan disebelah mana coba. Jalur kiri berlobang , agak ke kanan dikit kendaraan dari arah berlawanan juga masuk ketengah karena dari jalur mereka juga berlubang. Gimana gak berlubang jalanan kampong seperti ini dilalui trailer bermuatan full . Ada Truk raksasa yang mengangkut kayu gelondongan. Diameter kayu tsb ad semeteeeeran. Kadang bawa kerikil. Gimana tak kan hancur, perusahaan apa yang harus bertanggung jawab. Semua bahan 2 tsb akan di kirim ke pelabuhan (nama sekarang apa?) kalau dulu pelabuhan Caltex, semnjak pergantian kepengurusan beginilah jadinya.
Nah dipagi itulah aku tiap hari berangkat kerja, pada jam-jam macet begini nampanglah 3 buah trailer .1 Trailer saja sudah bikin bergidik apalagi 3. Ngekor si Buto ijo ini kapan sampainya belum kena asapnya.Bisa-bisa sampai dikantor bau solar. Ada beberapa anak sekolah mencoba menyalib karena laju trailer ini paling 40 km/jam. Berhasil Aku pun menguatkan mental untuk memotong. Tapi sampai ¾ badan si buto ijo, dari depan muncul raksasa lain. Ya Allah aku tidak mau mati disini. Tapi untunglah raksasa-raksasa ini tidak sedang kelaparan jadi dua-duanya memberi kesempatan aku lewat. Pyuh!!
Untuk 2 trailer lagi , Gak deh lain kali aja. Sampai di bundaraan ke Rumbai Camp baru lega. Memasuki kawasan tertib lalu lintas, Maximum 40 km/jam, Tidak ada yang ugal-ugalan. Kalau tidak mau vehicle pass nya dicabut selamanya. Dijamin walau ketemu Bus sekolah/karyawan pun aman karena semua mematuhi aturan lalu lintas. Bagaimana untuk mobil besar, kendaraan dinas/kerja, sepeda motor. Kalau ada yang kecepatannya sampai 70 bisa dikenali, itu kendaraan orang yg tidak biasa masuk atau kendaraan berplat merah
MeNI PeDI
Melihat kuku cantik rapi dan mengkilap, pasti jadi dambaan setiap wanita. Untuk itu tak segan – segan para wanita membeli pernak pernik mempercantik kuku atau pergi ke salon untuk mengikir kuku supaya indah. Kalau berkantong tebal tak masalah atau punya waktu luang untuk berleha-leha di salon. Tapi kalau untuk itu semua tidak bisa, rawatlah diri dan kukuk mu sendiri.
Berbekal hadiah souvenir pengantenan dan sebuah majalah, aku mulai melakukan ritual manicure. Alat-alat manicure direndam air panas. Jari-jari direndam air, dilap dengan handuk, diberi krim untuk mendorong cutikula.
Langkah demi langkah telah terjalani sesuai petunjuk. Kuku mulai dipotong sesuai yang diinginkan, lalu dikikir kemudian mengolesi pelembut cutikel. Langkah ini memang agak gampang-gampang susah . Bagaimana cara mendorong-dorong kutikel.Dorong saja pokok nya kutikel bersih dari pinggiran kuku-kuku. Yang terakhir mengolesi krim. Wah asyik acara many pady selesai. Ternyata gampang. Biasanya acara potong kuku biasa saja potong runcing atau petak dan dirapikan. Untuk pelembutnya biasanya kulit jeruk nipis.
Tapi kutikel ini terus tumbuh ,baru 2 hari dirapikan sudah nongol lagi. Jadi geram. Kuku jadi tidak indah lagi. Oleh karena itu secara tak sadar ketika lagi santai aku jadi punya hobi baru menusuk- nusuk penggiran kuku dengan harapan kutikelnya masuk dan kuku jadi rapi. Tapi beberapa hari kemudian…………………..jari telunjuk terasa membengkak. Aku periksa tidak ada yang luka atau tertusuk duri . Hari berlalu, keesokan harinya ukuran ujung telunjuk kananku sudah bertambah gemuk ½ dari jari kiri . Bagian pinggir kuku sakit kalau ditekan dan sudah mulai memerah. Aku masih bertahan tapi terus memencet-mencet dan mengompres baik dengan air hangat maupun dengan revanol. Kuku pun diberi betadin dengan harapan bisa kemps sendiri.
Pagi berikut sudah mulai berdenyut dan kelihatan bayangan putik di dekat pangkal kuku tempat aku mendorong kutikel. HArus kerumah sakit nih karena sudah mulai infeksi.
Diruang tunggu ada pasien yang rmah dan menanyakan penyakitku. Aku harus jawab apa ya untuk kasus gak mutu ini. Tapi akhirnya ku jawab juga kalau infeksi kuku. Ibu itu malah melarang ku ke dokter. Katanya gak perlu, itu bisa diatasi dengan inai/daun pacar yang digiling. Dia sering melakukan hal tsb, kalau sama dokter nanti kuku dicabut katanya. Hiii aku bergidik membayangkan ..
Masuk diruang praktek dokter, setelah melihat kondisi jari ku, dokter memberi resep dan cara memakainya yaitu 2 macam tablet dan 1 obat oles serta kain kasa steril dan plester. Lalu dokter menyuruh ke dressing room untk membersihkan dan mengeluarkan cairan yg menggembung. Disana perawat mengamati sebentar menanyakan kenapa dan mencari kalau ada mata / titik bekas sesuatu yg menusuk diujung jari ku yg infeksi. Tidak ditemukan semuanya mulus saja. Terpaksa dutusuk jarum untuk mengeluarkannya. Sebelumnya disemprot alcohol dulu biar ga sakit. Crot-crot 2 x terus….tusssss….. meleleh deh. Jariku yg senut-senut terus dipencet. Setelah cairannya habis diolesi betadin dan dibalut kasa. Sorenya balutan dibuka kok masih ada putihnya. Aku pencet lagi. Wooooi sakitnya. Paginya Alhamdulillah sudah sembuh. Kuku tidak rusak hanya pangkal kuku sompel sedikit bekas dilukai.
3 comments:
weww.. jadualnya mbak ewi padet bang-get yaa..
cerita kutikel kukunya kisah nyata ya? kirain mo ngasih tip... lo kok ujungnya masuk rs :-)...
btw makasih ucapannya ya mbak :-)
Jadi perempuan emang ribet , merawat kuku aja butuh waktu lama ...ngiri ama laki yg gampang banget ( hush ... kok jadi complain ama Tuhan ya )
Post a Comment