Aku ngefans bgt sama Bpk.Arif Rahman. Nasehat beliau tentang pendidikan dirasa tak habis2 nya. Lewat acara tausiah di TVRI juga sangat mengena. Dialog langsung dengan beliau rasanya juga tak habis-habis. Gayanya yang kocak tak perlu teori yang ruwet-ruwetlah . Yang paling berkesan yang pernah disampaikan pada pertemuan ortu di RCC – Pekanbaru yaitu tidak perlu menjejali anak les ini itu jika les-les tersebut tidak diminati anak. Misal les matematika biar anak jadi juara olimpiade, tapi anaknya suka melukis. Atau disuruh les piano sementara anak suka gebuk drum. Pernah salah seorang murid menurut cerita bliau, sering sakit jika disuruh sekolah. Karna blom tau penyebabnya dipaksa lagi belajar dirumah. Eh si anak malah muntah ketika mendengar kata “belajar”. Aduh sampai separah itu? Pokok nya kalau ketemu lagi sama Pak Arif Toss dulu ah
Untuk mengobat kerinduan akan nasihatnya cukup nonton di TV aja deh. Eh Kebetulan Pak Arif ada pada acara bersama Miing dengan thema kecurangan dalam Ujian Nasional . Apapun permasalahan dalam ujian nasional tidak ada alasan untuk berbuat curang. Nah lo!
Pelaku kecurangan ini tetap harus dihukum, begitu juga dengan pemda setempat jangan jadikan hasil UN sebagai tolak ukur keberhasilan sekolah/daerah sehingga menuntut yang bagus demi prestisius suatu daerah. Padahal nilai 3 mat pel yang menjadi tolak ukur kelulusan hanya untuk pemetaan saja. Ta…pi kalau untuk pemetaan kenapa harus ngulang setahun lagi, jika ada yang tidak lulus ? Untuk saringan ke PerguruanTinggi gag juga soalnya masih ada SPMB,UTUL dll. Sekolaan kok makin repot sih
Idola Jadul
Siapa yang tidak kenal Ahmad Albar? Itu lho artis Jaman Dulu yang masih eksis sampai sekarang dalam umur 61 tahun. Teriakannya masih kenceng lho. Ingat lagu Panggung Sandiwara dan Semut Hitam. Yang ngetrend model rambutnya yang kribo menggelembung. Tapi waktu tahun 80 an Iyek sudah ganti model rambut lebih tipis sesuai trend saat itu juga. Tapi rambut kriting masih naik daun. Gak cewek gak cowok rambut kriting dibagian poni disisr kebelakang trus ditarik lagi kedepan dari arah dalam. Ronald Extravaganza sering nyontohin.
Selain Ahmad Albar, seingatku artis sepertiDedy Dhukun, juga punya rambut spt itu. Dan ternyata dari foto-foto lama miswa ku juga punya jadul mode on. Paas banget rambut kribo dan celana jeans yang super sempit. Katanya (jg kata teman-teman SMA ) makenya harus pakai plastic (Repotnya). Trend setter siapa lagi kalau bukan Ahmad Albar.
Konon saking ngefansnya ama si Iyek bela2in nonton dilapangan sampai kecopetan segala.Ih kasian deh lu…
Untuk mengobat kerinduan akan nasihatnya cukup nonton di TV aja deh. Eh Kebetulan Pak Arif ada pada acara bersama Miing dengan thema kecurangan dalam Ujian Nasional . Apapun permasalahan dalam ujian nasional tidak ada alasan untuk berbuat curang. Nah lo!
Pelaku kecurangan ini tetap harus dihukum, begitu juga dengan pemda setempat jangan jadikan hasil UN sebagai tolak ukur keberhasilan sekolah/daerah sehingga menuntut yang bagus demi prestisius suatu daerah. Padahal nilai 3 mat pel yang menjadi tolak ukur kelulusan hanya untuk pemetaan saja. Ta…pi kalau untuk pemetaan kenapa harus ngulang setahun lagi, jika ada yang tidak lulus ? Untuk saringan ke PerguruanTinggi gag juga soalnya masih ada SPMB,UTUL dll. Sekolaan kok makin repot sih
Idola Jadul
Siapa yang tidak kenal Ahmad Albar? Itu lho artis Jaman Dulu yang masih eksis sampai sekarang dalam umur 61 tahun. Teriakannya masih kenceng lho. Ingat lagu Panggung Sandiwara dan Semut Hitam. Yang ngetrend model rambutnya yang kribo menggelembung. Tapi waktu tahun 80 an Iyek sudah ganti model rambut lebih tipis sesuai trend saat itu juga. Tapi rambut kriting masih naik daun. Gak cewek gak cowok rambut kriting dibagian poni disisr kebelakang trus ditarik lagi kedepan dari arah dalam. Ronald Extravaganza sering nyontohin.
Selain Ahmad Albar, seingatku artis sepertiDedy Dhukun, juga punya rambut spt itu. Dan ternyata dari foto-foto lama miswa ku juga punya jadul mode on. Paas banget rambut kribo dan celana jeans yang super sempit. Katanya (jg kata teman-teman SMA ) makenya harus pakai plastic (Repotnya). Trend setter siapa lagi kalau bukan Ahmad Albar.
Konon saking ngefansnya ama si Iyek bela2in nonton dilapangan sampai kecopetan segala.Ih kasian deh lu…
Kalo aku hmm ngefans sama siapa ya sampai khusus nonton konsernya ? oh iya Nike Ardila, tapi shock berat, waktu itu penontonnya ruamai dan semua merangsek ke arah panggung. Betul-betul seperti lautan kita terdorong pelan-pelan tidak bisa dikendalikan. Belum selesai lagu aku dah ga tahan minta pulang pada temen2 sekos (masih anak kos). Begitu keluar lapangan, uh lega tapi masih ada masalah yaitu tidak bisa ngeluarin mobil .Ketutup sama mobil-mobil lain. Yah sama aja gak bisa pulang. Cukup sekali
Ber Bahasa
Tak bisa dipungkiri sebagai orang Bukittinggi, banyak yang sulit menghilangkan aksen Minang dalam berBahasa Indonesia. Seperti guru agama kami waktu SMA, Saking serunya bercerita terselip kata “obat rangit”=obat nyamuk dan ‘dipantak lebah”. Begitu juga mengatakan seumur menjadi sepangkat. Dari logatnya pun langsung ketahuan ini dari Bukittinggi atau dari Pariaman atau dari Payakumbuh .
Aksen seperti itu masih banyak terdengar di Pekanbaru yang mayoritas memang berasal dari Sumatera Barat. Tapi untuk generasi anak-anak pada umumnya berbahasa Indonesia beraksen? Bangkinang. Sering terdengar kata-kata sebutan aku dan kau dalam pembicaraan gaul anak dan remaja. Yang lucunya kata “doh” sering juga mengikuti kata…”ndak tahu doh” bukankah itu berasal dari bahasa Minang. Dan yang membuat telinga ku mendenging ketika anak2 mengatakan
“ Ih, mami hebat dang!” karena kata dang itu berasal dari “dek ang” dalam bahasa Minang yang dipakai untuk teman sebaya yg artinya “Kamu”. Jadi jika anak 2 mengatakan
: “ Ih, mami hebat dang!” = Ih mami kamu hebat,” ………so what gitu loh
Lain kalau bicara dalam Bahasa Inggris semua kata ganti kedua tunggal di sebut YOU
JAdi kalau dirumah kami lagi ke barat-baratan dengan berbahasa Inggris ria maka kata – kata you tidaklah membuat kuping mendenging. Beda jika anak 2 mengatakan “hebat dang(dek ang)!”
Kalau bawa anak-anak ke Jakarta, ketika mereka mulai berbicara terasa ‘kali dari Sumatera nya. Jadi mirip si Bolang ah. si Bolang emang jadi nontonan favorit F3
Ber Bahasa
Tak bisa dipungkiri sebagai orang Bukittinggi, banyak yang sulit menghilangkan aksen Minang dalam berBahasa Indonesia. Seperti guru agama kami waktu SMA, Saking serunya bercerita terselip kata “obat rangit”=obat nyamuk dan ‘dipantak lebah”. Begitu juga mengatakan seumur menjadi sepangkat. Dari logatnya pun langsung ketahuan ini dari Bukittinggi atau dari Pariaman atau dari Payakumbuh .
Aksen seperti itu masih banyak terdengar di Pekanbaru yang mayoritas memang berasal dari Sumatera Barat. Tapi untuk generasi anak-anak pada umumnya berbahasa Indonesia beraksen? Bangkinang. Sering terdengar kata-kata sebutan aku dan kau dalam pembicaraan gaul anak dan remaja. Yang lucunya kata “doh” sering juga mengikuti kata…”ndak tahu doh” bukankah itu berasal dari bahasa Minang. Dan yang membuat telinga ku mendenging ketika anak2 mengatakan
“ Ih, mami hebat dang!” karena kata dang itu berasal dari “dek ang” dalam bahasa Minang yang dipakai untuk teman sebaya yg artinya “Kamu”. Jadi jika anak 2 mengatakan
: “ Ih, mami hebat dang!” = Ih mami kamu hebat,” ………so what gitu loh
Lain kalau bicara dalam Bahasa Inggris semua kata ganti kedua tunggal di sebut YOU
JAdi kalau dirumah kami lagi ke barat-baratan dengan berbahasa Inggris ria maka kata – kata you tidaklah membuat kuping mendenging. Beda jika anak 2 mengatakan “hebat dang(dek ang)!”
Kalau bawa anak-anak ke Jakarta, ketika mereka mulai berbicara terasa ‘kali dari Sumatera nya. Jadi mirip si Bolang ah. si Bolang emang jadi nontonan favorit F3
Lagi-lagi gak bisa upload foto, hh merana deh
3 comments:
wah si Achmad Albar masih eksis ??? baru tahu , saya sukalagunya panggung sandiwaranya
Wah... awak 5 tahun di Bandung masih susah mailangan aksen minang tu ni...
Susi daku kok gak bisa kerumah mu lagih?(ewi)
Post a Comment