Feb 19, 2009

Rumpie Sendiri

Aku pengen ngerumpi nie, tapi krn takut dosa nyeritain orangnya mending ngomong sendiri alias ditulis saja spy tidak ada yg tersinggung.
Setelah aku menelpon resesionis Rumah Sakit dan dijadwalkan berobat jam 9:7, aku segera meluncur ke sana. Ngecek ke resepsionis lagi memastikan aku sudah didaftar dan file sudah ke ruang dokter, aku duduk manis diruang tunggu. Senyum dan mengangguk ke ibu-ibu yang tidak ku kenal. Seorang ibu sedang bicara keras dengan logat batak membahas organisasi sukunya yang sedikit kacau, makanya anggota boru-boru begitu kata yang sering disebutnya,banyak yang narik diri. Ada 10 nama yang disebut satu persatu oleh ibu ini lengkap dengan tabiat dan statusnya, serta anak-anaknya. Lawan bicaranya sekeluarga yang anaknya kelihatan sangat tersiksa mendengar orasi sang ibu tadi. Akhirnya keluarga ini pamit dengan sendirinya ibu yang bersuara lantang tsb harus menghentikan pembicaraan yang menggebu-gebu.

Ruangan menjadi sunyi setelah keluarga itu berlalu, tapi tidak lama ibu bersuara lantang mendapat teman disebelahnya mulai mengoceh lagi, kali ini masalah penyakitnya. Aku kembali menyimak obrolan mereka. Disudut lain 2 orang ibu muda juga sedang terlibat pembicaraan serius masalah pembentukan tubuh, treatmill yang diikuti senam yang sedang digeluti. Mereka mulai saling mengukur lingkar pinggang, saling meraba perut sixpack hihi..ini bayanganku saja. Maksudnya gelambirnya ada 6. Tiba-tiba aku terusik dengan seorang wanita bercelana jeans ketat sehingga bagian bokong bagai tak bercelana, blus pendek berlengan sambung dan memakai kerudung! Keliatannya wanita ini harus kursus padu padan berbusana dulu...boro-boro belajar akidah dan aurat.

Giliran ku masuk keruang dokter, aku kehilangan topik 2 kelompok ibu2 tsb. Dokternya lumayan kocak waktu aku jawab mau cek mata setelah memeriksakan gatal alergi yang aku derita, dokter itu balik bertanya..Oh mau cek mata pencarian ya bu..aku jwb IYA termasuk gatal-gatal ku tsb aku katakan kambuhan jika tanggal tua, giliran dokternya yang mesem.

Saat menunggu obat diapotik aku bertemu dengan teman yang baru saja kemo, cerita mengharukan.tapi temanku ini tegar, walau biduk rumah tangganya diterpa badai dia tetap optimis untuk kesembuhan,. Terlihat dari cara berbusananya yang rapi tetutup rapat dari kepala sampai telapak kaki. Tetap modis dengan padu padan warna yang serasi. Sayang temanku lebih dulu mendapatkan obat dan segera pamit. Lalu 3 pelajar berseragam SMA cekikikan masuk ruang tunggu apotik.2 pria dan 1 perempuan.Yang perempuan aku kenal karena tetangga. Tapi kok??? tangannya dengan ringan mengusap pipi teman laki-lakinya sambil ketawa-ketawa. Padahal sebelumnya anak ini sekolah di sekolah Islam dan sampai hari ini pun masih mengenakan jilbab panjang, tapi kenapa dia cepat melupakan pelajaran adap pergaulan muda-mudi yang bukan muhrimnya...

Lagi-lagi 2 orang wanita menutup rambutnya melenggang didepanku dengan bercelana ketat ,kaos ketat dan tutp kepala melilit erat dilehernya,tapi terbuka didadanya. Dalam hati aku berpikir-pikir apa latar belakang orang ini mengenakan busana seperti itu,apakah niatnya menutup aurat? masih ada auratnya yang terbuka. Mengikuti trend tapi kurang ngetrend pula.

Feb 13, 2009

Mainan Apa

Kasihan Fira, rebondingnya habis luntur, gara-gara rambutnya kesembur minyak tanah...deu untung gak ada sumber api deket dia...Selese dicuci rambut jadi keriting Mi..Dishampo lagi, lagi dan lagi... Setelah kering kayak mi kremes, lama-lama jadi kek sabut kelapa. Aku potong setengkuk biar nyisirnya gampang dan kalo mau bonding lagi lebih murah..soalnya pendek. Eh itu rambut protes, modelnya jadi seperti beringin bonsai..Terpaksa ke salon bwt ditrap biar tipis. Si mbak salon bilang kalao di pendekin lagi rambutnya jadi berdiri..ah masa seeeh kataku ngeyel, kan sambil ditipisin jadinya seperti di trap gitu.Karena aku maksa ya si mbak salon nyerah.kres....kres...guntingan main, yang kecil, yang gerigi keluar masuk rambut. Hasilnya tadaaaa, ups ..........Fira nangis guling

Aku bujukin nanti kita smoothing deh. Sekarang kalo keluar selalu ditutupin jilbab..biasanya cm kesekolah aja yg pake jilbab. ya sudah nanti dipanjangin lagi..asal bisa ngerawat rambut super keritingnya.

Tapi dasar masih anak-anak lewat beberapa hari udah nggak mikir soal rambut kribonya lagi, sekarang asyik main boneka . Dipojok rumah dimana saja. Kadang di pojok ruang tamu yang sepi, dikamar,diruang tengah. Teman sebayanya sudah yang janjian ke mall,nonton lah, makan di restoran Fira kok masih main boneka. Seperti kemarin sibuk mungutin perca mau dibuat baju boneka. Kreatif sih tapi sampahnya gak tahan. Dikotak A bahan pink, dikotak B benang rajut sisa, di kotak C penuh pita-pita dan tali, dikotak D saputangan dan kerudung segi 4 ku yang tak terpakai.

Beda dengan Fira yang sudah kelas 6 masih betah main boneka, Faiz adenya cowok suka main mask-masakan.ala koki cilik. Kejadiannya gara-gara Faiz dibawa ketoko mainan. Disitu kami akan beli kado kawan sekelanya yang ulang tahun. Aku tawarin mobil-mobilan untuk kado 1 untuk Faiz 1.Maksudnya yang kado bisa diserahkan ke temannya. Takutnya kalu dibeli satu Faiz gak ngasih temannya bisa runyam urusan. Kado sudah dibungkus cantik, mobilan faiz juga sudah masuk kantong plastik Faiz belum mau beranjak, masih megangi mainan masak-masak warna pink dan biru.Aku bujukin itu punya anak perempuan, Faiz laki-laki mainannya mobil dan bola. Faiz gak mau tahu, masak-masak tetap dipegang erat malah mau dibawa kabur. Ya sudah, mobilan yang diplastik dikembalikan Faiz boleh bawa mainan masak-masak pulang.

Sampai sore Faiz asyik menyusun piring,cangkir, kompor dan peralatan masak lain termasuk setrikaan beneran. Berperan sebagai koki atau kadang jadi tukang sate, ataulain waktu jadi tukang baso. Sore Bang Fiki pulang sekolah langsung protes mainan apa yang dimainkan Faiz. Malamnya juga dapat protes keras dari hubby. Takut Faiz bertukar orientasi. Sampai malam mainan tsb tidak boleh disimpan dikotak. Tetap disusun diatas meja menggambarnya.

Besok pagi saat kesekolah, Faiz ingat hari itu ada ulang tahun temannya dan harus bawa kado. Saat itulah tragedi yang aku khawatirkan terjadi. Waktu kado aku masukkan ke tas Faiz nagih mobil yang sore kemarin, aku jawab kan sudah diganti main masakan.Waduuuh Faiz tetap menginginkan mobil tsb dan mogok gak mau menyerahkan kado. Sampulnya dibuka mobilnya diambil. MAu nyari dimana lagi kado pagi-pagi, akhirnya terpaksa dikasih angpaw saja lengkap dengan pita - pita koleksi Fira