Jul 19, 2008

Ke Sekolah

Tahun ajaran baru dimulai, cost jadi bengkak ya liburan,baju sekolah,peralatan sekolah..belum lagi pajak-pajak kendaraan berebutan juga di bulan July.Dari huru hara tahun ajaran baru ada 2 hal yang terlupakan. Ultah ku tgl 21 Juni dan juga ultah hubby tgl 12 Juli….(ihiks…bisa lupa ya…) .Begitulah jadi ortu prioritas utama adalah anak.

Faiz mulai bersekolah. Paginya uhui .....susah dibangunkan. Biasanya bangun sendiri kok, malah dia sering membangunkan kami untuk shalat subuh. Biasanya acara mandi selalu suka cita kali ini bawaannya marah mulu. Shampo A salah, sabun B salah. Dipakein baju ga mau, yang baru.....salah.maunya baju kaos Naruto atau Avatar yang biasa dibawa main. Setelah dibujuk akan diajak ke kantor ooooo baru mau. Syarat yang diajukan lain adalah papi harus ikut menemani.

Bertiga kami meluncur ke sekolah. Ada kotak kue bergambar yang sudah diisi biscuit kesukaan Faiz ,termos minum bergambar Avatar. Tas sekolah hmmm maunya tas abang lama….olala Sampai disekolah kok sepi? Ada 3 mobil yang parker. Ada ibu dan anak baru yang juga kebingungan setelah membaca pengumuman hari pertama masuk diundur spi minggu depan karena pengecatan kelas belum selesai. Satu persatu orang tua dan anak dating dan pergi. Terbayang stress pagi tadi akan dimulai minggu depan.. Yah semoga saja minggu depan tidak heboh lagi. Menurut teman yang psikolog sepertinya Faiz sudah mulai matang untuk sekolah…hanya perlu pembiasaan saja karena Faiz sering dikurung saja dirumah , hanya bisa berinteraksi jam 5 sore . Itu pun hanya dibocengin kakak…..atau main bersama kakak. Kalau main sama anak tetangga …..huh anak tetangga ga berani deket Faiz…atuuuuut

Hari pertama di SD kami orang tua juga berkumpul mendengar program sekolah . Fira sudah kelas 6. Beberapa hal yang disampaikan menyangkut matpel untuk Ujian Nasional.Beberapa peraturan menyangkut disiplin sekolah. Tidak boleh izin karena sudah kelas 6 kecuali hal yg mendesak .Tidak boleh bawa Hand Phone bercamera dan memory/ekst memory,game dll.Bagi anak perempuan tidak diperkenankan memakai seragam kecil/sempit/ngepas badan. Karena di kelas 5 dan 6 anak sekarang banyk yg badannya sudah berbentuk….tidak boleh berg eng (Naro apalagi).

Banyak ortu yang mangut-mangut entah setuju atau ngantuk. Tapi biasanya apa yang disampaikan pihak sekolah tsb sering juga dilanggar. Nanti kalau anaknya ditegur atau diberi peringatan kan sianaknya juga yang rugi.

Di SMP/MTs Fikri tidak ada info baru karena kami sudah berkumpul untuk program sekolah sebelum anak ujian. Hari pertama mereka langsung belajar. Program fulldayschool sudah dimulai dengan 5 hari belajar. Karena pada kurikulum KTSP membuat jam dan jenis matpel ada yang dipangkas.

Ahhhkhhhh lega…. Berarti rencana ku untuk sekolah lagi dpt terlaksana

Curhat Sore

Ada tetangga kami yang baru, pada awal mereka masih merenovasi rumah yang baru dibelinya si suami sangat ramah. Sewaktu aku nyuapin Faiz ke dekat rumahnya siayah muda ini dengan ramah menyapa. Dan jika papas an akan tersenyum ramah. Tapi semenjak keluarganya : istri dan 2 anak balita pindah keadaan jadi b erubah. Jangankan senyum noleh saja tidak. Dengan istrinya aku pengen senyum dan menyapa…eh aku malah gak ditoleh…seolah-olah aku tidak ada disekitarnya. Ku piker aku yang sensi….tapi beberapa event spt lagi kongkow bbrp ibu-ibu……dia akan say hello dengan ibu-ibu lain…aku tidak. Waktu pernikahan anak tante diujung jalan….dia berjabatan dengan ibu mertua ku…hamper giliran ku dia pura-pura betulin jilbab terus pergi……Suatu hari kami sama – sama sarapan lontong di dekat Rumah Sakit, dia dengan temannya juga lagi makan …dan terus makan tanpa melihat padaku. Terus hari lain aku dan salah satu teman sekantor sedang makan lontong lagi di tempat yangsama dia suami istri dating…lalu duduk. Ketika pesanannya dating dia mengambil bakwan dimejaku artinya di depan hidungku…tanpa permisi…..Astagfirullah….keterlaluan… Apa anak ini tidak pernah diajar tata karma oleh ayah ibunya dulu…. tangannya menjulur melewati hidungku tanpa kata permisi…….
Sayang sekali sikapnya tidak sesuai dengan busana muslimah rapi yang dikenakannya.

Entah mengapa aku sering disikapi spt itu oleh :tetangga. dan mereka dari keluarga-keluarga Perusahaan Multinasional -CPI. Pernah dulu aku beli daging 0,25 kg di warung….ada ibu2 yg mau beli juga 1 kg… kan kurang stlh aku beli 0,25 kg…..tanggapannya..”yah ga papa deh kurang, kasian ibu itu sanggupnya beli 0,25” 10 tahun kemudian suaminya VRP /Pensiun Permintaan sendiri. Mereka buka usaha terus
Sekarang bangkrut! Rumah terjual sudah…dan entah dimana berada kini.Ada lagi suami istri pensiunan CPI juga sudh berumur..kalau melihat kami sepertinya kami adalah najis. Rumah kami berpunggungan. Saking kami tidak dianggap, pada pesta pernikahan salah satu anaknya kami tidak diundang.Sementara sampah dan kendaraan tamunya ada dihalaman kami….hebatnya orang ini. Waktu berputar sepertinya kesusahan-kesusahan mulai menghampiri kel ini. Diawali oleh calon menantunya yang terbakar krn peledakan bom Marriot, bangkrutnya anaknya yang lain dan sekarang bapak itu sakit-sakitan . Denger-denger rumahnya pun mau dijual tapi belum juga laku.

Untuk apa bersikap sombong, apa yang dimiliki sekarang tak kan ada selamanya . Mau kerjaan kuli,perusahaan asing, tinggal dirumah petak , gedung…..tak perlu dikotak-kotak.

Jul 16, 2008

Back to eighties



Akhirnya aku berhasil log in di milis IASMA1 Bukittinggi. Berawal dari teman yang masih mangkal di Bukittinggi dan paling rajin up data no Telp/HP teman-teman mulai dari teman TK, SD,SMP SMA. Dari dia yang bernama Merino Geni lah hamper semua teman saling bertukar kabar. Aku bisa nemuin Hesti teman sebelahan di kelas 3 . Ada lagi Elia Nova teman se SMP tidak satu SMA bahkan teman TK….tidak sama di SD dan SMP tapi ktemu lagi di SMA dan Perguruan tinggi tapi tidak satu jurusan. So happy. Bahkan ada teman cowok sejak TK – SMA sama tapi kami tidak pernah saling menyapa apalagi ngobrol berteman , aku punya nomernya, sudah aku pancing di milis tapi dia tetap seperti yang dulu tidak ingin bersahabat dengan ku (lucu ya)

Di milis tentunya aku daftar pakai nama lengkap sesuai Ijazah & akte kelahiran, tapi ternyata banyak yang ga ngenalin aku. Oh so sad. Apakah aku si itik kurus buruk rupa sehingga mereka sampai menanyakan aku dari kelas mana?.........tapi gak masalah si ugly duck sudah menjadi …Mak lampir….! Eh bukan…..kupu-kupu malam eh ????bukan….!!!! gitu deh kinclong..

20 tahun silam kami bertangisan di halaman gedung setelah acara perpisahan. Sedih skali …5 tahun setelah banyak yang selesai kuliah pada sibuk cari kerja dan berumah tangga. 10 tahun berikut merintis karir dan kerinduan itu mulai membara. Sekarang setelah digagas beberapa teman yang juga sama-sama rindu ingin bertemu , bara sudah menyala.. Tahun depan kita akan memperingati 50 tahun IASMA 1 , target berkumpulnya angkatan 88 .

Ada teman ku yang namanya Pajok. Nama aslinya Jony Asra orangnya gokil, biang heboh… senang memprovokasi… tapi sering dirindukan.
Aku pernah dating terlambat , waktu itu beberapa teman cowok sekelas (diantaranya Pajok) juga pada terlambat. Mereka nyamperin ngajak cabut. Nah lo! Aku Ok aja prasaan keren banget berani minggat pada jam pelajaran. Macho maaaaan. Bak perawan disarang pejantan aku berendengan menuju pasar. Kalo inget itu sekarang rasanya maluuuu banget. Bukannya aku merasa jadi cewek direbutin cowok, tapi aku merasa bagian dari kaum mereka. Waktu itu emang masih krisis identitas. Rasanya lebih hebat jadi cowok ketimbang jadi cewek.

Liat Fiska dan Mira pacaran rasanya eneg banget deh. Tiap ketemu kerjanya cuma saling memandang, senyum-senyum, ih kurang kerjaan. Belum lagi kelas kami dilanda asmara. Rini pacaran dengan Yose, Dewi dengan anak kelas lain. Urgggh ngapain sih buang – buang waktu. Aku dan teman cewek/cowok yang sama-sama nggak laku, jadi ngusilin orang. Ada anak kelas lain lewat disorakin ah gokil.

Oh iya yang paling pinter di kelas namanya Adriani. Aku masih ingat jika jam pelajaran Fisika. Guru kami ibu Gadis Ranti, pembawaannya selalu lemes. Nah kalau ada soal yang harus diselesaikan jika Adriani belum mengeluarkan jawaban, ibu it uterus menggeleng jika jawabannya dari mulut anak lain terutama Pajok. Doi bakal uring-uringan dicuekin ibu guru. Adriani jawabannya selalu betul walaupun Pajok salah membulatkan tetap aja salah dan dia makain meradang gak terima.

Ngeliat foto – fo to temen-temen di milis, aku pangling . hanya beberapa teman yg termasuk akrab yg masih aku kenali. Foto reuni tahun 2005 ada mira-Fiska,linda, Minda itu aku masih kenalidari gaya. Sementara yg cowok waduh susah ya buat ngenalinnya habis dah pada gemuk dan keren.

Jul 14, 2008

Tercebur di Got


Menyesal sekali karena ingin bebas sejenak, akibatnya Faiz kecebur got dibelakang rumah. Rasa sesal ini menyesakkan sekali. Bagaimana tidak, melihat tubuh Faiz yang sewaktu sehat saja beratnya dibawah normal. Apalagi mencret begini , aduh mirisnya tulang melihat tulang iga nya berbaris, kaki mengecil, pantat semakin tepos. Apalagi matanya yang besar semakin mendukukng penampilannya mewakili wjah kurang gizi. Maaf ya Nak! Mami bukannya tidak bertanggung jawab, tapi lalai menjaga mu.

Sore itu aku ingin menuntaskan membaca novelTaj Mahal, Faiz merengek minta main keluar rumah. Setelah mandi dan berpakaian rapid an wangi, Faiz aku ijinkan keluar rumah, dalam hati akan disusul 5 menit lagi karena bacaan tanggung. Belum sampai 5 menit Faiz berlari masuk rumah dengan kepala sampai kaki berlumur Lumpur yang bau. Lanngsung digendong abang Fikri dan dimandikan. Aku juga panic memeriksa lubang hidung, telinga dan mulut, semua kemasukan air hitam kotor dan bau. Audzubillah….pasti air got terminum. Aku coba sikat lidah dan langit-langit mulut Faiz dengan harapan Faiz memuntahkan air kotor tsb. Tapi sambila menangis, Faiz meronta tidak mau mulutnya disikat.

Selesai membersihkan lubang hidung dan telinga dari kotoran. Faiz dihangatkan dengan handu dan diberi susu. Tangisnya reda tinggal iskk sepertinya penuh penyesalan. Tapi tidak lama satu jam berikut kami yang masih mengasihaninya yang kecebur got dan membayangkan jika tidak ada yang melihat Faiz masuk parit,,,,, ih pasti inalillah… kami sudah dipukuli satu persatu. Aku bawa ke Balai Pengobatan yang dekat rumah. Diberi obat cacing dan vitamin.

Esok sorenya berarti 24 jam setelah kejadian, Faiz muntah-muntah… malamnya berhenti tapi suhu t ubuhnya naik. Sampai 12 jam berikut. Panasnya reda, terus mencret. Dibawa lagi ke dokter diberi obat dan wejangan. 3 hari minum obat mencret mulai reda, tapi pada hari ke 4 mencretnya kambuh lagi. Lebih sering dan tinja kembali cair. Gak bisa lama kami langsung bawa ke Rumah Sakit, jika harus menginap kami siap. Seperti biasa setiap ke dokter anak aku selalu dimarahi dokter karena bb Faiz selal dibawah normal. Kalau saja di Pekanbaru ada bantuan social seperti pengalaman Amelia Naim ketika tinggal di Amerika. Syukurlah Faiz tidak perlu menginap di RS

Setiap acara makan sering berakhir dengan paksaan dan pemberontakan. KAdang daripada selalu heboh aku biarkan Faiz hanya makan biscuit Roma kesukaiannya . Minum uthe dari pada susu. Untuk minum obat dari kunjungan dokter yang ke 3 kalinya, ternyata susah. Faiz sudah trauma karena tiap bab nya meluncur, mulutnya dijejali obat. Obat lagi-obat lagi. BArulah pada obat yang ke 3 ini menunjukkan hasil. Hari berikut Faiz tidak mencret lagi dan minta makan. Wah permintaan yang jarang sekali. Bibirnya sudah memerah lagi., Sejak bangun tidur subuh sampai makan siang, tidak berhenti makan. Dan bernyanyi riang. Lagu Tanah airku, Lancang kuning sampai Ayat – ayat cinta. Tentu saja dengan gubahan syair dan aransement ciptaann Faiz sendiri.

Jul 9, 2008

Refreshing Nyok..


Serba dadakan. Antara ya & tidak akhirnya jadi juga berangkat ke Sumatera Barat. Jam 6 kami Start dari rumah setelah sarapan pagi lebih awal dari biasanya. Kita tidak terburu –buru karena rencananya mau nginap dulu di Harau Payakumbuh.
Dijalan selepas PLTA Koto Panjang ada yang tidak beres dengan Ban belakang. Terpaksa si Hubby montir dulu bongkar ban dan periksa, ternyata pengingat as nya longgar. Masalah baru kelar setelah diberesin di sebuah bengkel di Pangkalan. Setelah itu perjalanan mulai terasa nyaman.


Memasuki daerah Harau , kami sudah disambut bukit-bukit disekeliling. Home stay nya juga asyik banget, dingin dan suasanya dipedesaan. Dengan rumah kayu beratap ijuk, ruangan yang bersih standar bintang 1. 1 rumah ada yang 2 kamar. Masing-masing kamar 3 bed. 1 Bed king size dibawah, double bed diatas persis dekat plafon. Kalau datang rombongan bisa muat 10 orang deh untuk 1 kamar. Kamar mandinya dengan shower, ada yang terbuka atapnya dan tertutup. Kalau yg terbuka hiiiih dingiiin sekali. Yang terbuka biasanya vaforit orang asing (Bule), kami pilih yang tertutup aja.
Menu makannya aduh siip , samba lado, rebus daun ubi, gulai ikan. Halamannya bisa digunakan untuk outbound dan BBQ. Disalah satu cerukan dinding bukit ini kita bisa teriak-teriak maka akan terdengar gema atau echo, makanya homestay nya bernama ECHO. Teman ku yang rekomendasikan tempat ini mengatakan nama pengurus homestay ini Pak Eko, yg ternyata salah kaprah Home stay inilah yang bernama ECHO.Dibagian depan terhampar sawah dengan pematangnya yang berkelok-kelok. Berjalan ke arah kanan sejauh 1 kg kita akan sampai di air terjun sarasah bunta. Air gemericik turun disela batuan. Anak –anak balita bisa main air disini karena airnya dangkal. Tapi brrr dingiin.

Jika menuju kiri dari homestay kita akan sampai ke air terjun utama. Juga bisa naik ke pinggang bukit melewati tangga. Oh cuappek deh........Disini banyak pakis monyet loh..Tapi kami lebih senang yang di sarasah bunta.

Esok paginya perjalanan dilanjutkan ke Danau Singkarak. Memuaskan selera dengan pangek sumpu dan goreng ikan bilih. Anak-anak gak berani ke air karena tempat kami istirahat air danaunya lumayan dalam. Setelah istirahat sejenak kami melanjutkan ke Solok ke tempat pemandian air panas...sayang airnya butek dan digunakan sebagai tempat cuci umum oleh penduduk setempat, sehingga airnya kotor akibat penggumpalan busa sabun. Anak-anak tidak berminat disisni. Airnya juga tergolong panas. Untuk masuk ke air kita harus adaptasi dulu. Aku maksain diri juga berendam. Keluar dari air bukannya segar malah sakit kepala. Jangan-jangan kalau lebih lama lagi berendam pembuluh darah ku bisa pecah nih. Katanya disini tempat terapi orang yang kolesterol tinggi. Tapi efeknya pada diriku kok enggak enak, bawaannya ngantuk dan lemes.

Kita lanjut ke lubuk Silasih. Pemandangan kiri kanan yang indah karena kami sedang merayap di kaki Gunung Talang. Sakit kepalaku langsung lenyap. Udara sejuk dan matahari bersinar cerah. Anak-anak juga senang, bernyanyi tiada henti.Kami berhenti untuk membeli buah-buahan yang menggoda sepanjang jalan. Ada markisa, terong belanda, pisang, labu dan alpukat. Langsung sikat bleh. Ada seremnya juga sih karena banyak truk gede melewati jalan ini , mengangkut bartu bara atu semen.
Memasuki daerha ketinggian Hutan Raya Bung Hatta yang semakin rimbun. Kawasan hutan lindung ini masih terjaga hutannya. Dan ingatan ku melayang ke 20 tahun silam saat kami study tour dimasa SMA. Itulah saat terakhir aku menginjakkan kaki lagi disana. Sambil-mengingat dimana saja kami santai dahulu. Sayang lokasinya jauh berubah, anak-anak tidak suka berlama-lama disana. Takut macan kata mereka.Di Panorama Sitinjau Lauik yang artinya Melaihat Laut dari ketinggian, sudah dipenuhi orang. Kami tidak bisa masuk makanya kami teruskan perjalanan untuk berenang di Lubuk Paraku. Di pinggir jalan ada sebuah Truk Puso tergelincir masuk jurang. Macet sedikit karena ada pekerja yang mengevakuasi truk ini.

Lubuk Paraku masih seperti yang dulu. Dikelola secara tradisional oleh masyarakat setempat. Kekecewaan di pemandian air panas terobati sudah karena anak-anak bisa berenang di Lbk.Paraku. Air mengalir dan bebatuan besar-besar. Ada juga bagian yang dalamnya sekitar 2 m. Yang berenang hanya Hubby dan anak-anak. Aku jelas gak bisa karena tempatnya terbuka, cuma kebagian jadi cameraman dan photografer. Faiz menjerit-jerit karena dingin dan gembira. Bergelantung di pundak hubby persis anak tupai. Fira juga gak berani ketempat yang lebih dalam karena arus agak deras. Kami menyusuri sungai lebih ke hulu dan menanjak. Tak bisa terlalu jauh karena penuh semak dan juga disana dipasangi papan pengumuman ”dilarang melewati batas palang dan berbuat maksiat (berzina)”. Sebuah papan peringatan yang tegas.

Jam 4 kami memasuki kawasan Pabrik Semen Indarung Padang untuk Shalat (jamak 2 waktu Shalat) . Tujuan berikut adalah menunggu Sun Set di pantai Padang. Tapi dipinggir jalan kawasan Ganting (RS Tentara Ganting Padang) kami berleha-leha menyantap Durian dan Ketan merah yang lezat serta pulllen. Duriannya berasal dari Bungus dan masih tergolong mahal, karena musim durian baru tiba. Terburu-buru mengejar matahari terbenam dipantai. Sesampai di Pantai pas saat-saat matahari tenggelam. Sambil duduk di batu-batu pencegah abrasi kami makan jagung bakar dan udang goreng. Heran masih muat juga diperut ya setelah menggasak durian.

Perjalanan malam menuju Bukittinggi, diiringi kegelapan sepanjang jalan. Krisis listrik di seluruh tanah air. Memasuki Lubuk Alung baru ada penerangan jalan, sampai seterusnya Sicincin . Di Resort Lembah Anai gelap lagi. Air terjun jadi tidak menarik. Mendaki Silaing menuju Padang Panjang kami terjebak macet lama dn panjang. Selepas dari kemacetan hari sudah jam 8, perut juga mulai bernyanyi. Makan malam direncanakan di RM Aia Badarun gagal karena pengunjung sangat ramai. Kami akhirnya berbelok ke Samba Lado. Disisnipun kami harus menunggu agak lama karena nasi mereka habis. Untunglah kami mengakhiri perjalanan hari ini di rumah orang tua ku di Kota Bukittinggi.

Hari berikut tidak terlalu terburu-buru kami hanya City Tour di Bukittinggi. Tujuan Kamang, karena tahun ini bertepatan dengan peringatan 100 tahun Perang kamang. Mampir dulu di kampung asal mama di Tilatang. Menyambangi kebun cokelat dan sawah yang masih hijau. Jalanan sedikit keriting. Dikiri kanan sawah membentang dan kolam-kolam ikan. Di Tarusan kebetulan masih ada air. Wah pemandangannya bagus Desa yang di pagari bukit, tampat yang strategis untuk berlindung. Sayang peringatan Perang Kamang itu di Bulan Juni. Kami hanaya melihat sisa –sisa pacu rakik. Jika aku seorang pelukis tentu aku sudah abadikan di kanfas. Aku hanya bisa merekam di camera. Jika aku penulis puisi, keindahan ini pun akan ku tuliskan di bait –bait. Balik ke kota Bukittinggi lagi mobil sudah dipenuhi beras dan sayur mayur. Di drop dulu dirumah, tapi semua pada ngantuk. Suasana alam tadi telah menina bobokan kami dalam kantuk yang hebat. Sorenya setelah segar baru deh belanja ke pasar. Fira sempat beli sovenir untuk teman-temannya. Fikri dan Faiz ogah ikut. Kami bertiga malapeh salero di Pasar Atas. Ketemu dengan teman kuliah hubby yang sekarang dagang selimut di Pasar Atas. Janjian mau kerumah temannya juga batal karena lagi-lagi listrik mati.

Saatnya balik ke Pekanbaru, pagi jam 9 kami sudah meluncur di jalan raya Bukittinggi – Payakumbuh. Berbelok ke Ngalau Sampik Paya Kumbuh. Pagi itu kami jadi pengunjung pertama disana. Jalannya menanjak dan sempit. Dikiri-kanan jurang menganga tanpa pembatas jalan. Hanya pohon-pohonlah jadi pagar jalan. Memandang ke bawah Kota Payakumbuh membentang. Begitu juga dengan pabrik-pabrik bata dikaki bukit. Dipintu gua (ngalau) aku enggan masuk. Rencananya aku Cuma nunggu saja di pintu gua. Tapi kok rugi gak ikut masu masuk. Bau urine kelelawar dan suara-suara kelelawar membuat aku merinding. Aku tidak berani mengedarkan pandangan ke sekeliling, syreeem. Faiz juga ketakutan dan tetap bergelantung di leher hubby. Dari awal masuk hingga keluar gua posisi gendongannya tidak berubah. Bagi penggemar petualangan di goa mungkin terasa indah tapi bagi ku tidak . Suasananya membuat ku sesak dan ingin segera keluar. Nama-nama batu pun gak begitu ku ingat. Uh lega rasanya begitu melihat cahaya lagi......

Selepas makan siang dan shalat Zuhur-Ashar di Lubuk Bangku kami meneruskan perjalan untuk balik ke Pekanbaru. Setelah refreshing 4 hari kerjaan sudah menunggu. Kerja! Kerja! Kerja!