Mar 20, 2007

Looong Weekend (lagi)

Week end kemarin ini agak sepi, soalnya banyak yg keluar kota. Berdua Fira mengarungi jalanan menuju Toko emas Abu Bakar. Wue hehe lagi kaya? maksudnya mau matri gelang dan cincin yg patah, daripada beli baru gak kebeli ..mahal bow! Ternyata gak bisa disambung lagi pertama gelang mas putih kosong ditengah gak bisa dipatri. Cincin model Dubai kalau dipatri warna warninya jadi hilang. Tukang emas menyarankan dijual saja. Berhubung belinya gak di toko ini maka cabut deh ke Plaza Senapelan. Yah akhirnya cincin diganti cincin tapi beratnya berkurang yg penting gak keluar uang. Sementara Gelang ditukar uang . Habis itu meluncur ke seberang jalan nyari HP baru dunia terasa gelap tanpa mobile.

Mondar-mandir laper ternyata. Makan dulu, tapi kok perasaan kurang nyaman teringat yang dirumah, padahal mereka piknik juga bertiga, mancing. Keluarga dibagi 2 yg cewek ke Mall ( hehe cewek Mall) sedang cowok2 ke kolam buat mancing. Mudah-mudahan ga terjadi apa-apa, toh kita sudah sepakat acara masing-masing

Ternyata Fira cepat bosan diajak belanja ( di mall aja bosan apalagi di pasar) jam tiga sudah mogok total dengan muka cemberut. Pulanglah jurusannya, gak bisa ditawar lagi walau udah di bujuk makan creeps atau jus tetap gak mau. Emaknya nih masih pengen kluyuran, mumpung dikasih izin dan bebas pekerjaan rumah tangga.

Sampai dirumah Fikri dan Faiz lagi nongkrong diteras dengan baju awut-awutan lusuh. Dengan misuh-misuh melaporkan bokapnya ngamuk karena pintu terkunci, mereka gak bisa masuk. (yyyeeeei siapa suruh pulang cepat) Padahal bawa kunci masing-masing. Mereka kebagian pintu samping, kami bawa kuci pintu belakang. Lalu yang gerendel pintu samping siapa? Faiz kah ? Gak mungkin wong dia kegirangan diajak pergi gak bakalan iseng deh. Langsung ambil sepatu nempel terus dikaki yang ngajak pergi.
Hasil perburuan hari ini bubar dilantai, persis grosiran. Ada buku-buku, ada makanan, alat dapur, kosmetik dan...............lipstik baru ku patah di dipencet ke dinding buat seni lukis abstrak *pingsan sejenak*
Senin, Kembali jadi nyonya rumah, bersih-bersih, masak, setrika segunung dan tiduuur buat ngisi tenaga besok ke kantor lagi.
Selasa pagi cuaca sedikit mendung semangat pun kendor tapi harus masuk kerja. Semua pekerjaan hari ini dikantor cepat selesai dan aku minta izin mau ke Grapari untuk mengaktifkan kembali nomor yg lama. Sampai di Gedung berlantai sekian (sorry gak sempat ngitung) aku tanpa bertanya langsung masuk liftdan pencet no 2 karena menurut info teman counternya di bekas Star Air yaitu lantai 2 pojok kiri. Pintu lift terbuka, tapi tataan ruangan beda. Pintu-pintu kaca tertutup[ dan toilet. Aku masuk lift lain yg menuju keatas. Begitu masuk sekumpulan Bapak-bapak menatapku dan menanyakan mau kelantai berapa (lift terus bergerak keatas). Aku bilang mau ke telkomsel. Ternyata telkomsel itu dilantai 1.. hihii keluar lift masuk lagi lift yg menuju bawah.
Di Grapari sudah penuh sesak aku dapat no antri 224. Di layar baru no 119..................Selamat mengantuk lah.zzz.............zzz.............zzz
Akhirnya dipanggil juga................ bla-bla-bla .............janjinya nunggu 1 x 24 jam nomor lama aktif kembali. Tapi sampai sekarang belum aktif tuh

Bantuan dari IASMA 1

Sebagai partisipan di alumni sekolah, ada baiknya juga untuk menshare berita ini.
informasi dari Uda Elthaf, wakil dari IASMA Riau , ceritanya panjang sekali



Alumni SMA 1 Bukittinggi Serahkan Bantuan untuk Korban Gempa
Maaf, laporan ini tidak hanya laporan IASMA tapi juga laporan bantuan IKLA dan Kurai ke korban gempa
Sabtu, 17/ 03/07, 18:00, Alumni SMA Negeri 1 Bukittinggi menyerahkan bantuan berupa 15 set tenda berukuran 8M X 12 M lengkap dengan tiang besi dan peralatan seperti martel, kunci dan penyangga lainnya kepada masyarakat Agam melalui Bupati Agam, Pak Aristo Munandar, yang terkena korban gempa yang terjadi berulang kali setelah pertama terjadi pada selasa/ 6/3 dengan kekutan 5,8 skala Richter yang meluluh latakkan sendi-sendi ekonomi masyarakat dunsanak awak di kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, kota Padangpanjang, Kab Tanahdata, Kab Solok, kota Solok dan kabupaten kota sekitarnya di Sumatera Barat.
Bantuan yang berupa Tenda itu langsung dibawa dari Jakarta, yang sebelumnya alumni SMA 1 Bkt di dengan dikoordinir oleh Alumni SMA 1 Bukittinggi di Jakarta telah menggalang kekuatan dana untuk membantu dunsanak kito yang kena korban gempa, penggalangan dana yang dipimpin oleh ketua IASMA 1 Bkt, Uda dr. H. Masfar Salim, ‘68 alumni angkatan tamat 1968, Uda Chairul Abri, 71, Add. Feri Lasman, 84 dkk telah menghimpun dana dari alumni yang nantinya juga diperuntukkan bagi recovery perbaikan gedung SMA 1 Bukittinggi yang rusak akibat gempa dan juga kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi sekitarnya
Penyerahan bantuan kemaren pukul 18:00 di Posko Gempa Agam jl. Veteran 79 Jirek Bukittinggi itu diserahkan langsung oleh perwakilan IASMA 1 Bkt di Jakarta Uda Mazni Harun, 68 disaksikan oleh perwakilan alumni dari Jakarta Uda Khairul Amri, 68, Uda Zuheimil Zis Dt. N. A, 67, dari Bukittinggi Uda Wisman, 67, dan dari Alumni dari Riau Elthaf, 80 juga disaksikan oleh jajaran majelis guru SMA 1 Bkt seperti Kasek SMA 1 Bkt Pak Drs. Parsalide, 4 arang wakil kasek seperti Pak Yusrizal, MPD, Pak Ermondri, Spd, Pak Drs. Homenar, yang juga alumni 1983, Pak Drs. Wirman, dan juga beberapa orang guru, ketua Komite Sekolah SMA 1 Bkt/ POMG SMA 1 Bkt, bantuan ini diserahkan langsung kepada Bupati Agam, Pak Drs. H. Aristo Munandar yang juga alumni SMA 1 Bkt 69, disaksikan oleh Sekkab Pak Drs. Azwar Risman Thaher, alumni SMA 1 Bkt 68, Assisten 1, Para kepala Dinas, koordinator posko bencana gempa, juga disaksikan Sespri Bupati Agam Danil Defa, alumni 1992 dan beberapa masyarakat penerima bantuan yang juga sebelumnya sudah antri untuk membawa tenda itu ke tempat mereka masing-masing., seperti dari MIN Sungai Landai IV Koto yang siswanya sangat membutuhkan tenda untuk PBM, proses belajar mengajar di MIN yang sebelum penyerahan bantuan telah diserahkan oleh Sekkab Agam kepada wakil dari MIN Sungai Landai yang disaksikan oleh alumni SMA 1 Bkt.
Nuansa alumni sangat terasa sore itu di Posko Gempa Agam karena yang hadir di ruang tamu Posko itu mayoritas alumni dan juga di kesempatan itu hadir Yohanes Datuak, alumni 1980 yang sehari-harinya kepala Bank Nagari Bukittinggi pada waktu itu mendampingi pimpinan Bank Indonesia menyerahkan bantuan.

Siangnya jam 14:00, rombongan alumni dari Padang telah datang ke posko gempa, seperti skenario sebelumnya penyerahan akan dilakukan jam 15:00 itu, tetapi karena Pak Bupati harus kembali ke Padang ada panggilan mendadak, akhirnya penyerahan itu baru bisa dilaksanakan pukul 18:00, rombongan alumni dari Padang yaitu Uda dr. Mahyuddin, 63, Uni dr. Joy, 63, Uda Rio, 63, Uda… 63, Uni Yuhefi, 79 yang merupakan dari group Yayasan Lambau di Padang, sebelumnya alumni dari Padang dan Riau berkesempatan untuk meninjau langsung Sekolah yang terkena gempa. Rombongan dari Padang kembali ke Padang tidak sempat menunggu da Mazni dan rombongan yang datang terlambat dari Jakarta. Da Mazni Harun yang Brigjen (purn) ini sewaktu di Padang ketemu dulu dengan kolega beliau, Pangdam 1 BB, Mayjen Y. Suryo Prabowo yang mendampingi WAKASAD Letjen Herry Tjahyana yang juga menyerahkan bantuan untuk masyarakat Kota Bukittinggi di Posko Pemko Bukittinggi di Lapangan Kantin, jumat,
Sebelum rombongan meninjau ke sekolah, Elthaf merupakan utusan dari alumni SMA 1 Bkt cabang Riau sekitar jam 11:00 telah meninjau langsung setiap sudut dan lantai 1-3 dari kerusakan sekolah SMA 1 Bkt, seperti tiang yang retak dan condong, dinding yang lepas, pembatas yang lepas, loteng yang runtuh, nampaknya yang agak berat yaitu bangunan wing tempat tangga, dinding yang lepas di lantai 3 nampaknya dulunya pemasangan dinding dilakukan setelah loteng terpasang, itu nampak dari loteng yang masih terpasang walaupun dinding pembatas lepas, Elthaf diantar lansung oleh kasek SMA 1 Bkt Pak Parsalide dan para wakasek seperti pak Yusrizal, pak Homenar, Pak Wirman dan Pak Ermondri,
Untuk perbaikan gedung SMA 1bkt kita tunggu rekomedasi resmi dari team yang sedang melakukan studi rusaknya gedung SMA 1 Bkt, team ini merupakan team dari Add. Suhendrik, untuk sementara jalan ke lantai 3 ditutup, nampak dalam gambar, dari 8 kelas yang ditutup di lantai 3 . maka PBM dipindahkan ke aula di belakang dan bangunan lain yang disulap untuk PMB, malah saya lihat kemaren ada yang dibawah pohon anak-anak belajar dengan khusuknya terutama dalam menghadapi UAN yang beberapa minggu lagi, juga ada isiwi yang belajar di teras samping berdiskusi dnegan kawannya.
Disamping itu Elthaf berkesempatan bersilaturrahim dengan para majelis guru, kembali kenangan 27 tahun silam seperti segar kembali, ingat para guru yang telah begitu berjasa mendidik kita, ingat dengan Ibu Nengsih, Pak Bachtar, Pak Hasan, Pak Umar, Pak Dalimo Leman, Ibu Edib Muis, Ibu Rosdiana, Pak Zamzami, Pak Azwar, Pak Abdul Razak, Ibu Aida Lawin, Pak Rivai Syarif, Ibu Nurjasmi, Ibu Nurbaya, Pak Syaiful Jazan, Pak Syafri, dan banyak lagi, saat yang sangat membahagiakan itu, ingat dengan kawan laki yang gagah-gagah nan banyak parangainyo, dan kawan cewek yang nala-nala dan lucu yang sekarang tentu lah bacucu, rambuik lah bauban.
Paginya saya ditelepon da Mazni dari Cengkareng beliau bersama Bupati Agam dalam perjalanan ke Padang, saya disuruh untuk mencek pembongkaran tenda oleh ekspedisi dan menghitung jumlahnya sebanyak 15 buah di posko jl. Veteran 79. Saya dengar konon harga satu tenda tidak kurang dari Rp. 5 jt.
Jumat, sehari sebelumnya utusan alumni dari Jakarta, add Feri Lasman, 84 telah meninjau langsung keadaan gedung SMA 1 Bkt, dan pada sabtu itu sedang berada di ruang Add. Suhendrik, 82 yang juga direktur Politeknik Unand Padang, Rekan Feri Lasman dalam kontak teleponnya bahwa sedang mendiskusikan rencana recoveri dari gedung SMA 1 Bkt yang rusak dengan Add. Suhendrik, kemaren itu juga Add. Suhendrik telah mengirimkan tenaga ahlinya untuk mencek kerusakan gedung SMA 1 Bkt, dari rekomendasi yang disampaikan team bahwa bagunan lantai tiga akan direhab, dari Feri Lasman didapat info bahwa perbaikan gedung SMA 1 Bkt yang rusak ditangani langsung oleh alumni seperti pembelian materi, ongkos perbaikan diharapkan dalam waktu dekat telah didapatkan recovery cost yang dibutuhkan. Khusus untuk perbaikan gedung SMA 1 Bukittinggi yang rusak sedang diadakan penggalangan dana dari alumni oleh IASMA 1 Bkt dari Jakarta, bandung, Padang, Bukittinggi, Riau dan Pekanbaru serta di kota lainnya.
Kurai Bantu musibah gempa di Kota Bukittinggi
Kita semua tersentak dengan musibah yang melanda kampuang kito Sumatera barat, dan kita melihat semua rang Minang dikampuang dan apa lagi di Rantau terjun langsung, tokoh masyarakat semua berbaur untuk membantu korban gempa, seperti dari BK-IKK, Badan Koordinasi Ikatan keluarga Kurai di Jakrta terjun langsung bahu membahu untuk membantu korban di kota Bukittinggi, tak kurang dari tokoh Kurai seperti pak Laksamana Madya Weldy Moerad, WAKASAL, Pak Syahrul Effendi Wali Kota Jakarta Selatan yang juga sumando alumni SMA 1 Bkt, suami Uni Tati, 76, dan Pak Kolonel AU Fakhrizal Jambek yang lama bertugas di Lanud Pekanbaru dan tokoh Kurai lainnya dari Jakarta, Pekanbaru dan berbagai kota lainnya langsung menyerahkan bantuan ke Posko Pemko Bukittinggi di Lapangan Kantin, jumat, 16/3 . terasa sekali begitu kuatnya rasa kepedulian dan senasib yang ditunjukkan oleh beliau atas musibah yang menimpa dunsanak di kampuang.
Memang dalam keadaan seperti inilah sangat diperlukan kesensivitas dan kepeduliaan dan ikatan emosionil kita terhadap sesame saudaro, seperti IKLA di Pekanbaru, (IKLA Prov Riau dan IKLA Kota Pekanbaru) juga telah menyerahkan bantuan kepada warga Sumatera Barat, itu dapat dilihat dari poto yang terpampang di posko dan telah saya repro, ada gambar Pak Nofel, Pak Ibnu dan juga di slide pemaparan saya lihat gambar pak Marjoni menyerahkan bantuan, warga di Pekanbaru apakah itu Warga IKLA atau alumni SMA 1 Bukittinggi telah menyerahkan bantuan lewat IKLA dengan mentrasfer uang ke Rekening IKLA di bank Mandiri a/n Marjoni Hendri dan Armen Syam, atau mengantarkan bantuan langsung berbentuk uang, beras, selimut, makanan instant langsung ke Posko IKLA di Jl. Kartini no. 1, kantor Biro Perjalanan Muhibbah, ada juga lewat Posko IKMR di Jl. Tuanku Tambusai dan Jl. A. Yani, seperti alumni da Johnny Sarikoen, alumni 79 yang juga ketua IKMR Siak bersama-sama IKMR Prov Riau, IKMR Pekanbaru, IKMR Pelalawan dan kabuaten lainnya telah mengantarkan bantuan senin, 12/3 ke Pemprov Sumbar dan Pemkab dan Pemko di sumatera Barat,
Begitu pula alumni SMA 1 Bkt bisa membantu lewat IKMR, IKLA dan khusus untuk perbaikan gedung SMA 1 Bkt bisa saya jemput ke alamat alumni dan saya transfer ke Rekening resmi IASMA 1 Bkt di BCA Jakarta atau bisa langsung transfer ke Rek. BCA Gondangdia Jakarta atas nama IASMA1 Landbouw Bukittinggi.
Dalam situasi seperti ini, mari kita bantu dunsanak awak di kampuang nan kanai korban gempa sesuai apa yang bisa kita bantu, bantulah dengan fasilitas, bagi yang punya, atau dengan pitih, tenaga, materi, setidak-tidaknya dengan do’a, karena kita tahu musibah itu akan jatuh kepada siapa saja, bukan tidak mungkin kita juga akan mengalami, jangan sampai ada komentar seolah-olah orang yang telah begitu bekerja dengan tulus, ikhlas dianggap “tebar pesona”, kita berpikir positif saja, walaupun bantuan itu pakai merek apa atau diekspos dengan besar-besaran, kita anggap hal yang biasa, dan kita harapkan itu semua adalah ikhlas, tulus dan mudah-mudahan akan sangat membantu bagi korban dan akan menjadi amal dan mendapat pahala dari Allah SWT, amiin.
Sabtu kemaren saja, sore itu saja dari jam 18:00, ada berbagai bantuan yang diterima langsung Bupati Agam, yaitu dari masyarakat Aceh asal Sumbar, yang dipimpin oleh Kapolres Banda Aceh yang juga kakak kandung Kapolres Agam, begitu juga ada bantuan dari UNICEF, BI, dan berbagai institusi dan organisasi lainnya.
Semoga bantuan yang begitu banyak menumpuk di Posko akan didistribusikan ke pihak yang membutuhkan dan tepat guna. Amiin.
Di kesempatan kemaren saya menyampaikan secara langsung salam dari Alumni di Riau dan IKLA di Pekanbaru dan Riau, Pak Bupati berpesan kepada Ketua Alumni SMA 1 Bukittinggi Riau dan juga ketua IKLA Riau, Pak Rasfuldi, bahwa masjid kampuang Pak Rasfuldi di Koto Gadang ikut parah kanai korban gempa, walaupun hal ini sebetulnya sudah dilihat langsung oleh Pak Rasfuldi ke kampuang beliau, tapi ini pesan khusus dari Pak Aristo ke Pak Rasfuldi, kata beliau.
Demikian laporan yang bisa saya sampaikan ke Alumni SMA 1 Bukittinggi di Riau dan juga Warga IKLA, nampaknya recovery ini akan membutuhkan waktu lama dan gema susulan masih terus terjadi, seperti tadi malam jam 20.00 dan kemaren pagi jam 2.00 telah terjadi gempa.
Kita perlu introspeksi diri dan makin mendekatkan diri kepada Alah SWT, kalau Allah SWT telah menguji umatnya misalnya dengan ujian kebaikan ataupun musibah seperti gempa tidak ada yang bisa lari, walaupun awak lah maraso urang santiang dan hebaat, mari kita peduli dan mari kita pupuk rasa persaudaraan dan kepeduliaan kita makin kita tinggikan, tidak ada yang bisa hiduik surang di dunia ini, semua telah kita saksikan dan lihat, semoga kekeluargaan kita makin kuat dan erat, amiin.
Mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan atau kurang tepat dari laporan ini.
Terimakasih
Wassalam,
Elthaf
IASMA1Bkt ‘80, Biaro IV Angkek.
Gambar dari perjalanan satu hari kemaren dapat dilihat di Drop Box, IASMA1Bkt-Gempa
Uda yg baik ini menyempatkan diri pulkam demi menyerahkan bantuan alumni di Riau, semoga dapat pahala berlimpah ya.

Mar 16, 2007

Nasib Setelah Bencana

Entah ada hubungannya dengan gempa di Sumbar entah tidak , tapi kok tidak bisa publish atau save content yg aku tulis.. trobel lagi, lagi-lagi trobel

Beberapa hari ini e-mail ku dipenuhi dg informasi dari milis alumni SMA 1 Bukittinggi yg memberitakan kerusakan akibat gempa di Sumatera Barat khusus di Bukittinggi khususnya lagi di gedung SMA 1 yg penuh kenangan... Sedih juga melihat gedung tua ini akhirnya tidak tahan lagi dengan guncangan gempa kali ini. AKlau sebelumnya paling bergoyang-goyang, lalu retak sedikit semennya. Katanya lagi konstruksinya memang khusus untuk daerah yg sering gempa. Makanya tangga nya bukan terbuat dari semen-beton, tapi baja yg kalau kami naik turun jadi berisik.

Bangunannya jadi banyak retak bahkan penyekat ruangan bolong, seperti info alumni ini
From: reni susanty [mailto:HYPERLINK "mailto:shanty_" shanty_1174@yahoo.co.id]Sent : Wednesday, March 07, 2007 6:38 PMTo: feri@bisnis.rekayasa.co.idSubject: smansa bukittinggi pasca gempa 6032007 SMANSA LANDBOUW PASCA GEMPA6 MARET 2007 kondisi SMA Negeri 1 Bukittinggi akibat bencana alam gempa bumi tektonik selasa 6 MAret 2007 adalah sbb:1. terdapat kerusakan pada tempat-tempat tertentu seperti dinding batas kelas, dinding luar,2. sebagian pagar tembok pembatas di bagian belakang dan samping dari SMA negeri 1 Bukittinggi3. Kaca-kaca jendela sebagian pecah dari hasil kunjungan / tinjauan BApak Walikota dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi, maka diputuskan bahwa:gedung induk tidak boleh dipakai sampai ada izin dari Dinas PU (hasil verifikasi).berdasarkan keputusan ini maka kegiatan PBM dijadwalkan dua shif dengan memakai ruang belajar (kelas) yang ada dibelakang (11 ruangan kelas + 3 lab IPA).kelas III (9 lokal) belajar pagikelas II ( 5 lokal) belajar pagidan sisanya kelas II ( 3 lokal)belajar siangkelas I (9 lokal) belajar siang

Ini sudah ke 5 x mencoba publish serta foto gagal lagi (sambungannya nyusul)

Mar 12, 2007

Week End

Sayang tidak bisa ngeblog Sabtu Minggu, betul-betul padat . Beginilah jadi orang sibuk ya gak enak gak bisa BW,..
Pagi Sabtu bersama 2 org ibu-ibu, jalan pagi membakar kalori. Rute dari Enau menuju Randu.. diperjalanan udah niatan mau makan lontong sayur di SMA Cendana. Makanya pilih rute lewat Flamboyan. Biasanya ke Hibrida lebih teduh tapi rame, banyak pejalan kaki lainnya. Pagi ini sebenarnya udah kesiangan jam 9 baru jalan waduh mulei panas.
Tiba di Lapangan golf sebelum SMA kira 2/ 100 m didepan kami muncul seekor monyet, guedhe... sendirian lagi ups ....seekor. Konon kalau ada hewan misah dari rombongannya, hewan tsb bisa ganas. Berdasar teori itu kami berhenti memperkirakan jalan lain. Sayang tak ada jalur alternatif selain balik ke Flamboyan.. itu sih sama juga bubar... gimana dengan lontong sayur?
Eh si mon masih melototin kami dengan gaya menantang.. (sayang ga bawa kamera) tapi yg bawa ponselpun takut udah ancang ancang kabur.
Ditunggu bbrp saat eh si Mon malah naik ke pohon sawit, sembunyi disana. Mau ngajakin main petak umpet kali.
Nah ada mobil lewat X trail warna hitam, yg ngemudi bapak-bapak. Temanku udah melambai-lambai nyetop, tuh bapak cuek aja gak noleh sedikitpun. Apalagi brenti....Hari giniiiii....tegaaaa.
Ada mobil lagi kijang hijau dikemudikan anak SMA, jalannya pelaaan, waktu distop mendadak kabur........gak taunya tuh anak lagi pacaran.Mungkin dikira kami guru mereka yang lagi razia

Ngeliat ke arah monyet tadi udah ngilang. Tapi kami masih takut juga untung masih ada mobil lagi Carry warna biru, ibu ini baik sekali menumpangkan kami terus diajak kekantin karna ibu ini yg ngisi kantin..uh lega... ternyata diseberang jalan yg tidak kelihatan dari tempat kami berdiri rame keluarga monyet berkumpul, katanya sih lagi gathering semacam blogfam gitu deh...hahaha...

Oh ya hari ini Ultahnya Fikri, yang ke 12. dari pagi Papinya udah bernostalgia detik-detik kelahiran Fikri. Saat aku mondar-mandir dikamar, Waktu si Uda nganterin naek motor ke rumah bersalin jam 6 pagi, dilepas dengan deraian air mata mamaku. Maklum anak satu-satunya dan cucu pertama. Diperjalan aku sering minta brentiin motor karena sakiiiit. Tapi alhamdulillah prosesnya lancar (dalam 10 menit brojol) kami dianugerahi putra yang ganteng, putih bersih. Dan tangisnya melengking tinggi, noleh kiri kanan dan rasanya aneh punya bayi dan aku terkena baby blues
Tiap ultah anak-anak, biasanya mereka minta ceritain kelahirannya gak bosan diulang tiap tahun. Untunglah sekarang gak nanya lagi dari mana masuknya bayi kok bisa ada dalam perut. Karena udah teeneger, gak minta kado lagi... Tapi mungkin jutek dinasehati panjang lebar, Shalat 5 waktu gak boleh bolong, harus rajin membantu orang tua, menyayangi saudara, dll
Jam 14 ada pertemuan di Madrasah masalah kurikulum dll, aduh ini yg bikin ngantuk, dimesjid yg sejuk ohhh mataku harus ditopang bbrp batang pensil biar tetap terbuka. Kelar rapat aku mau ngajaki anak-anak makan Pizza buat ngerayain ultah Fikri. Eh dia minta dibawain pulang karena main bola lebih penting daripada merayakan ultah. Ya sudah gak jadi, tidak hari ini tak ada lagi besok-besok. Tapi malamnya Fikri merengek minta dibeliin martabak mesir saja.
Minggu pagi janjian sama tukang jamu jam 10 jemput pesanan beras kencur, mau coba cekok Faiz biar maemnya OK. Setelah dicekokin lempuyang dkk Faiznya slow aja gak ngaruh tuh.
Setelah itu ke pasar (celingak-celinguk nyariin Dhona, dimana dikau..........), siangnya udah ditunggu mertua mau kondangan.....
Sorenya ngajakin Faiz ke Lapangan Poltek sambil nyuapin makannya. Horeee Faiz mau makannn

Mar 7, 2007

Lagi enak-enak ngobrol bertiga teman seruangan, tiba-tiba berayun pelan dan makin kencang...spontan aku teriak gempa dan lari!.. Menyusuri koridor menuju tangga rasanya jauuh sekali... Padahal gak terasa bergoyang lagi. Karena lari.. Teman-teman mengikuti dibelakang ku ikut berlari. Sampai dihalaman nafas agak ngos-ngos sebagian teman masih mengucap. Baru aku sadar saat berlari tadi sama sekali aku tidak ingat Allah.. Astagfirullah. Aku cuma mengingat bagaimana Faiz dan neneknya lari juga gak...

Langsung telepon ke rumah tidak diangkat (nenek & Faiz ternyata sedang dihalaman) Menurut cerita nenek, Faiz lagi tidur bunyi lemari berderak seperti mau patah. Kasian juga si nenek harus menggendong Faiz ke luar. Nelpon juga ke Bukittinggi engga diangkat juga, ke HP tidak masuk. Sampai 10 menit semua eror. Baru jam 13:30 Bukittinggi bisa dihubungi, setelah gempa ke 2. Waktu gempa 1 Inyik sedang cek up di Rumah Sakit, Oma sedang wirid di Mesjid Jambek. keduanya sedang dimesjid, semua jamaah berhamburan keluar karena tiang mesjid retak, keramik yang melapisi terlepas dan salah satu jemaah terluka karena pecahannya.

Menurut Oma, gempa yg dirasakan sangat kuat (seingat beliau belum pernah merasakan spt ini) Walaupun Kota Bukittinggi termasuk sering gempa, sekali ini efeknya lebih terasa. 2 buah Pasar terbakar, beberapa bangunan retak. Ngarai Sianok ada yang runtuh.

Aku jadi ingat waktu SD pernah juga gempa yang agak besar mengakibatkan tebing ngarai dekat rumah penduduk runtuh. Rumah diatasnya tinggal separo, karena sebagian lagi ikut merosot . Kok masih mau juga tinggal di pinggir jurang. Pernah juga waktu SMA kira 2 tahun 87 saat kami sedang belajar. Aku yang duduk paling belakang persis jendela kaca dilantai 3. Sisi ini berupa dinding kaca. Ruangan gemuruh dan kaca spt mau pecah. Aku langsung berdiri mau lari ke pintu disisi kanan terhalang meja-meja.. sambil nyambar tas dan sebuah buku aku langsung loncati meja-meja yang pasti sudah ditinggal penghuninya juga yg sudah duluan kabur...

Ditangga kami terjebak ramainya siswa yg mau turun, ada yang terjepit, jatuh sampai 2 gigi depan Devi temanku copot. Sampai di halaman gempa usai ada yg menangis, komat kamit berdoa dan tertawa. Yang pasti waktu itu aku yang paling ditertawakan karena banyak anak cowok yang liat aku meloncat-loncat dari meja ke meja...pakai rok lagi

Pengen ke Bukittinggi nih tapi takut terjebak dijalan berbukit yg sempit dia Bukit Barisan.