May 30, 2006

Aku Suka Jelly

Sepulang dari bekerja aku disambut senyum sumringah si kecil Faiz.
"Salam"
Faiz mengambil tangan ku dan membawa ke mulutnya
"mmuah"
"Anak pinter"
Sejurus kemudian dia mengangkat kedua tangan minta digendong. Setelah itu mengobrak abrik kerudung ku supaya dilepaskan, artinya aku tidak boleh pergi lagi.
"Ya deh sayang... dibuka ya..."
Setelah turun dari gendongan Faiz membiarkan ku istirahat sebentar dan dia asyik dengan mobil F2 nya sambil mengeram-geram menirukan suara mobil baru distart. Bosan bermain dia mulai merengek dan menarikku kearah ruang makan dan menunjuk ke atas igloo air minum. Rupanya ada 4 Jelly warna warni.
"Mau nak" tawarku
"Mam" sahut Faiz sambil menandak-nandak girang. (Ih gemes , lho kok jadi kaya' "Tini mau ke pasar")
Sendok demi sendok hilang di mulutnya (wealah rakusnya) Jelly pertama warna merah tandas, Faiz menjerit minta tambah. Berikut Jelly warna orange pun meluncur manis sampai lidah nya terjulur saking suedapnya.
"Sudah dulu ya tinggalin untuk nanti"
Karena dilarang Faiz merajuk lalu lari sambil menjerit dan menangis keliling ruangan tengah, memukul-mukulkan tangannya kepintu dan terus saja menangis. Tak sanggup dibujuk kubiarkan saja nanti kalo cape kan brenti sendiri pikirku. Meja mulai kurapikan , lalu sisa Jelly yg dua lagi ku pindahkan ke meja dan bekas mangkuk plastik bekas jelly ku cuci.
Setelah itu sepi.... Aku jadi kuatir Faiz kenapa-napa. Setengah berlari aku ketempat dia berdiri semula gak ada . Ku cari ke kamar tidak ada, ke ruang depan tak ada juga. Wah kemana anak ini aku mulai memanggil panik. Gak taunya ada dikolong meja sedang menyantap Jelly warna hijau sampai tumpah kelantai dan Faiz terus menjilatinya
"yackh jijik ya"
Bergegas aku menariknya spy tidak meneruskan aksinya itu, trus memberikan lagi Jelly warna kuning yang terakhir.Selesai melahap Jelly ke 4 baru deh merasa puas dan berucap
"daaaah"

May 27, 2006

Tiga Permata Hati

Seorang anak adalah amanah yg dianugerahkan Allah kepada kita. Jadi beruntunglah ayah- ibu yg diamanahi kepercayaan luar biasa ini.
Ketika saat 3 bulan awal perjuangan menjadi calon ibu, bisakah aku melahirkannya ??? bisa kah aku menjadi ibu ? Berbagai pertanyaan dan keragu-raguan mendera batin. Sakit dan derita mengandung dan melahirkan terobat tuntas ketika mendengar jerit pertama. Seorang manusia telah lahir dari sulbi, setelah melakukan perjanjian dan kesaksian pada Maha Pencipta

Ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka
Allah mengambil kesaksian dari jiwa mereka
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?"
Mereka menjawab
"Betul, (Engkau Tuhan kami) kami menjadi saksi"
QS 7:172
Seorang bayi mungil di dekapan kita begitu lembut, begitu manis, lalu ada yang mengalir memenuhi rongga dada, Asmaul Husna- ArRahiim, ArRahmaan. Diberikan Allah sifatNya kepada kita dalam memeliharah amanah.
Bayi yg tumbuh lucu & menggemaskan, didekap, dibelai, disayangi sepenuh hati. Dialah pelipur lara, pengobat lelah. Pemberi nafas semangat hidup.
5 tahun awal kehidupan anak, masa-masa emas yang akan menjadi tonggak kehidupan emosionalnya kelak. Apa yang telah ku torehkan pada 3 permataku ?
11 tahun usia Fikri, anak pertama kami menjadi uji coba pengasuhan dan pendidikan pola kami, penuh dengan 'kedisiplinan' dan peraturan, aku menerapkan 'sedikit' kekerasan spy dia menjadi anak laki-laki yang gagah & ksatria. Apa yang terjadi ? dia tidak bisa mengambil keputusan sendiri! dan parahnya menularkan kekerasannya pada adik perempuannya. Jadilah gadis kecil ku sering menangis selalu dibentak dan dikerasi oleh abangnya.
Hiks kami telah salah mendidiknya, tidak menularkan sifat kasih sayang dan kelembutan padanya. Sehingga nasehat tidak lagi mempan ditelinganya.
9 Tahun Shafira anak perempuan ku yang manis. Perempuan sekali. Sayangnya urusan Shalat suka menunda pura-pura tdk dengar. Pola asuh yang kami terapkan berbeda karena dia perempuan dan tidak ingin mengulangi kesalahan yg sama. Mulai dengan kata-kata lembut dan karakternya yang juga lembut gampang menangis. bentar-bentar mewek wek, bikin si abang makin jengkel.
Lima tahun pertama untuk si kecil Faiz tidak akan ada lagi bentakan dan "disiplin ala militer" (emangnya wamil). Jadilah ibu yang penuh kasih sayang dan kelembutan. Selalu tersenyum dan berkata manis ..Insya Allah akan ku usahakan
Timang-timang anakku sayang
buah hati ibunda tersayang...
Duhai engkau pelepas penat
Dahaga ku terobati
Mutiara meniti berat
Di ujung kalam kau tempati

May 24, 2006

Senyum Cigi cemerlang


Wue he he

May 17, 2006

Selalu Bersyukur

Setiap pagi ia selalu memberikan senyumannya ketika satu persatu karyawan yang lain datang. Diawali dengan menaikkan tiang bendera, menyapu teras dan keruangan-ruangan kami mengumpulkan sampah kertas-kertas yg tiap hari selalu penuh di bak sampah. Biasanya kalau aku datang lebih pagi dari teman-teman lain ia akan keruangan ku menanyai kabar suami atau anak ku dan bercerita juga tentang keluarganya. Satu hal lagi ia akan bertanya mau minum apa hari ini teh atau air putih.

Suatu pagi, seperti pagi-pagi yang lain ia menghampiri meja ku menceritakan sepeda motornya dicuri orang ketika parkir di apotik dekat rumah kakaknya. Dengan sedih bercampur marah ia menyusun cerita dengan kalimat yang susunannya bolak balik, membuat aku harus mengamati gerak mulutnya dan kadang-kadang aku suruh mengulang lagi karena tidak paham maksudnya. Pagi itu jadi ramai karena masing-masing kami menterjemahkan kata demi kata yg keluar dari bibirnya yang seorang tuna rungu. Sepeda motor itu hasil tabungannya bekerja bertahun-tahun dan ia hanya sanggup beli yang bekas sekarang lesap digondol maling...

Tiga hari ia tidak menyapa kami dan mengantar air minum kemeja-meja kami. Kami merindukan kata-kata khas dari nya. Merindukan senyumnya dan keramahannya. Wajahnya sedih dan ia sering terduduk di mushola kecil disudut kantor untuk tafakur dan berzikir, selesai mengerjakan pekerjaan pokoknya membersihkan ruangan. Akhirnya kami sarankan untuk cuti saja spy bisa mencari spd motor lain dengan sisa tabungan + sumbangan teman-teman sekantor.
Senin pagi ia mulai tersenyum lagi menyambut ku di pintu depan dan menunjuk ke arah parkir ada sebuah sepeda motor.
"Lho itu punya mu yg kemarin ?" aku bertanya hati-hati dan ekspresif.
Ia menjawab dengan senyum semakin lebar dan bola matanyanya berkilat senang. Terbata-bata ia menceritakan- malam minggu kemarin dengan meminjam sepeda motor abangnya ia telusuri jalan-jalan sekitar rumah abang, kakak perempuannya dan tempat hilangnya motor tsb. Ba'da Isya sesaat akan menuju rumahnya, ia harus berhenti di lampu merah dan tiba tiba telinganya mendengar suar motor yg begitu dikenalinya. dicari sumber suara tsb diantara deru kendaraan lain, betul saja motor tsb mirip punya nya hanya no platnya beda. Dengan nekat dia bekuk pengendara motor tsb dan teriak
"aaaaiiiiiiiiiiiiiiiing - aaaaiiiing"
Masyarakat langsung berkerumun dan menangkap pengendara motor tanpa tahu asal mulanya. Dengan susah payah ia menerangkan sampai akhirnya polisi datang. Persoalan selesai, pencurinya digiring ke kantor polisi. Dengan keterbatasannya ia ngotot membawa pulang motor tsb , polisi pun mengalah dan menyerahkannya spy dibawa pulang sambil diantar seorang tetangga yg kebetulan berada ditempat kejadian - dengan catatan bisa dipanggil sewaktu-waktu.
Ia seorang tuna rungu. Dengan keterbatasannya ia mampu mengerjakan tugas dengan baik melebihi teman seprofesi yang normal. . Kualitas pekerjaan pun diatas rata-rata. Berbagai bentuk copian surat, mampu dikerjakannya. Kadang kami yang bertanya bagaimana cara memfotocopi bolak balik, menyatukan sheet jadi 1 halaman. Dengan keterbatasan pendengarannya ia mampu menyerap ilmu pengetahuan dengan baik. Dengan keterbatasannya ia sering mengingatkan kami kalau adzan Zuhur sudah berkumandang dan mengajak kami sholat dengan gerakan tangannya menirukan orang takbir. Kadang ia mengingatkan kami juga untuk selalu bersyukur dengan nikmat Allah yang diberkanNya kepada kita.
Maka, Nikmat Tuhan Mu manalagikah yang engkau dustakan ?

May 10, 2006

Air Cucuran Atap Tidak Kepelimbahan

Air Cucuran Atap Jatuhnya Kepelimbahan,
(belum tentu - bisa didaur ulang lagi atau dialirkan dengan paralon karena tidak atap seng lagi tapi genteng supersteel dll)
Saat mencari buku-buku diperpustakaan, aku iseng ke bagian cerita anak-anak. Berjejer buku-buku Lima Sekawan, Pasukan Mau Tahu, Sapta Siaga, Tom Sawyer dll. Di rak sebelahnya buku cerita komik zaman sekarang spt Dora Emon, Digimon, Baby From Heaven dll. Rak yg lain cerita bergambar serial Tiny, Peter Rabit masih tergolong cerita lama serta serial Barbie dan komik klasik Cinderella dkk yg sudah dikemas dengan gambar - gambar yang cantik dan lebih modern.
Setelah buku wajib yg akan ku baca sudah kudapat, aku juga menambah dengan buku lima sekawan berjudul Menyelamatkan Harta Finiston & Nyaris Terjebak serta Dora Emon 6&7. Padahal waktu dulu kira-kira Kls V, VI sampai I SMP aku sangat keranjingan membaca Lima Sekawan. Rasanya sudah semua judulnya ku baca sambil membayangkan lezatnya kue tarcis dan segarnya limun jahe. Atau serunya berlibur di tengah pulau hanya berempat + seekor anjing. Koleksi yang ku miliki sekarang tinggal 2 yaitu Memburu Kereta Api Hantu & Berkelana. Saking maniaknya dengan Lima Sekawan- ketika kami hiking bersama teman sekelas di 1 SMP, aku menghayal menjadi George sedang berpetualang, lalu aku memisahkan diri dari rombongan supaya tersesat. Berjalan sendiri dengan sebuah tongkat, dan meninggalkan jejak. Asyiknya seperti benar-benar terjadi petualangan memburu harta karun sampai aku dikejutkan oleh teman-teman ku yg marah-marah karena harus balik mencari ku. Untung mereka sempat melihat jejak (tanda) yg ku buat. Dan menakut-takuti bahwa disini ada hantu yg suka melarikan anak perempuan. Aku katakan tampangku kan kaya' laki-laki jadi hantunya tertipu. Yah waktu itu kan sedang krisis identitas, masa pra pubertas dan baru haid 1 x dan harus meninggalkan dunia anak-anak, alhasil aku berpenampilan rambut dipangkas pendek dan berpakaian ala anak laki-laki.
Dirumah ku perlihatkan Lima Sekawan + komik Dora Emon. Kedua anak ku berebut memilih Komik Dora Emon. Kutawarkan Lima Sekawan gak ada yg mau baca. Aku bacakan ringkasannya gak ada juga yg tertarik. Kenapa mereka tidak suka ya ? Waktu liburan kemarinpun aku pamerkan koleksi lama di rumah ortu mereka lebih tidak tertarik karena buku tsb sudah lusuh. Mungkin sudah 100 x aku baca ulang. Aku belum melakukan studi kenapa anak-anak sekarang (lingkungan kami saja?) lebih suka membaca komik. Apa krn ada film kartunnya. Dari daftar pembaca buku Lima Sekawan tsb tgl peminjamannya adalah 23 Agustus 2003 dan 15 Mei 2004. Berarti buku tsb tidak dibaca (dipinjam pulang) hampir 3 tahun. Berbeda dengan komik -komik Jepang yang tgl peminjamannya rutin tiap minggu, Subhanallah! Untuk buku-buku lama dari Balai Pustaka jangan harap mau dibaca. Mungkin untuk tingkat usia SD buku-buku yg digemari adalah berupa komik dan cerita bergambar . Termasuk buku-buku Mizan cukup digemari. (Sampel SD Cendana Rumbai)
Aku jengkel kenapa anak-anakku tidak ikut menyukai membaca Lima Sekawan ya? Belum lagi kisah Tom Sawyer. Lalu Seri Winnetou (Karya Karl May). Alasannya terlalu tebal dan tidak ada gambarnya. Dan aku tidak bisa memaksa mereka untuk menyukai apa yang aku suka. Karena mereka adalah individu- individu yang punya selera masing-masing. Pepatah kuno itu tidak berlaku lagi.............

May 8, 2006

ROAD SHOW

Minggu awal Mei disibukkan dengan bermacam masalah interen Yayasan, menyiapkan Laporan keuangan, Tamu-tamu dari UNPAD,UM Malangdan UNAIR. Direktur wara-wiri terus menjamu tamu dan masalah lain. Ujung-ujungnya yg sibuk ya bag. keuangan lagi.

Dalam minggu ini juga anak-anak Marching Band "ngamen" di tiga acara. Perpisahan Fred Nelson, Lounching produk Suzuki dan Parade Coco Krunch. Sebagai pembina bersama guru-guru kami ikut terbirit-birit mendandani sebagian anak dan menyiapkan konsumsinya. Tahun ini anak-anak banayk yg subur-subur sehingga ada beberapa anak yg gak bisa tampil krn gak ada kostum seukuran dia. Bag. kostum harus antisipasi nih tambahan kostum. Untuk kosumsi juga kewalahan. Mau dipesan nasi ramas Padang, untuk yg perempuan kebanyakan mubazir, dipesan menu cepat saji porsinya kekecilan bg laki-laki dan si gendut-gendut itu. Betul-betul geli melihat mereka membawa bass drum, mana perut, mana alat.

Ketika acara Suzuki di Mal SKA, teman ku "teteh" mau izin pulang duluan, janjian dijemput sama suaminya di Mal. Sebelum MB tampil si Teteh ini udah pamit nyari suaminya disekeliling Mal krn suaminya gak bawa HP. Selamat berkeliling. (tapi sebelum berkeliling saya pesan tunggu aja dekat meja panitia pasti suaminya akan mencari kesitu juga saat MB tampil yah dasar si Teteh ini udah emosi tetap aja ngeloyor). Beberapa menit berikutnya aku jumpa dengan kakak temanku tadi katanya parkir di atas tujuannya mau jemput adiknya dan aku katakan sudah pergi 10 menit yang lalu. Kakaknya Teteh pesan kalau dia gak bertemu adiknya mau pulang bareng rombongan kami. Beberapa menit berikutnya sang kakak muncul sambil tetap tersenyum dan mengatakan mereka (adik & iparnya) sudah pergi krn mobil tdk ada lagi. Kalau begitu ikut rombongan kami saja dan jangan pergi jauh-jauh krn stelah main 2 lagu kami pulang. Dan aku pamit ke lantai 4 untuk shalat ashar. Begitu Shalat ku selesai dan aku sudah berada diparkir lagi ternyata rombongan udah hilang. Masih ku lihat buntut Van Truck pembawa alat dan mobil Comby Yayasan diujung dekat pintu keluar. Ih teganya gua ditinggal!!! Cepat-cepat aku telp salah seorang pembina supaya menunggu. Benar saja Bus tsb sudah dipintu gerbang keluar sedang bayar parkir. Rupanya teman-teman ku mengira aku di Comby. Lari...larii;;;
Sesampainya di GOR, kakaknya teteh ternyata masih di Mal alias tertinggal ?!?
Minggu pagi bertempat di Makro tempat penyelenggaraan Parade Coco Krunch, telah dipadati peserta olimpiade. Sayang Fira tidak terpilih mewakili sekolahnya. Anak2 yg akan pemilihan putra putri udah didandani heboh oleh orang tuanya . Ada yang seperti peri, seperti lady rocker, ada juga yang bak putri salju. Peserta Senam Riau tak kalah hebohnya dg kostum ala ibu 2 senam arobik. Tapi ada juga yg tampil sangat sederhana dg kostum OR yg sudah lusuh. Pada lomba mewarnai anak-anak SD ini rata-rata berseragam sekolah putih merah, jd sulit membedakan dari sekolah mana. Tapi yg tak kalah sibuknya adalah orang tuanya memberi aba-aba memilihkan warna, sampai akhirnya ditegur para juri. Dan sebagian ibu & bapak juga sibuk memborong di Makro karena ada discount 25-50% (termasuk saya so pasti).
Dipelataran parkir juga diisi oleh para sponsor selain Cocokrunch (cereal kegemaran Fikri), Popaye,Funstation,Gramedia dll. Satu-satunya RS yaitu RS PMC, eh ketemu Adek (teman SMA) disana, haha hihi dan aku basa-basi menyapa papanya Ferdi (teman Fira) yg kebetulan sedang ngukur tensi distan PMC, si Adek dikira suami ku Nah lo......
Kok jadi begini? apa aku terlihat terlalu mesra...ih amit-amit TTM kali...
Tapi yg paling buat aku keki waktu aku nawarin minum pada salah satu anak Marching Band, dikira si Adek -anak itu- anakku. Ragu-ragu dia mengira-ngira umur anak yg kutawari itu berapa ? tingginya aja diatas tinggi ku yg 165cm. Ya terang aja dia anak SMP . Akhirnya Adek bernostalgia, waktu terakhir kami bertemu setelah tamat SMA, lalu ramai-ramai piknik ke Ngarai dia tahu kalau aku blm menikah (baru smt I), kok anakku udah segede itu apa aku MBA! Enak aja. Dan selanjutnya kami ngobrol lagi ingat zaman SMA dan membuat ku ngakak terus menerus sampai rasanya mulut ku bertambah lebar 2 cm.
Sialnya pulang dari acara tsb aku dicemberutin suamiku, napa ya?? sampai hari ini pun masih blom teguran.